RADARDEPOK.COM-Yayasan Amal Khair Yasmin bekerjasama dengan Aflatoun International dan Project Management Institute Educational Foundation (PMIEF) menyelenggarakan Training of Trainers (ToT) Pendidikan Sosial, Keuangan dan Manajemen.
Kegiatan dilangsungkan di lima daerah, di mana pada Selasa hingga Kamis, tanggal 11-13 Oktober 2022 digelar di Tanggerang Selatan dengan melibatkan 19 peserta dari kepala sekolah dan guru-guru dari wilayah Tangerang Selatan, Depok dan Jakarta.
Sebelum di Tangerang Selatan, ToT dilaksanakan di Kuta, Bali yang diikuti oleh 22 peserta dari 8 lembaga. Sementara TOT kedua dilangsungkan di Kota Depok yang dihadiri 23 peserta.
Training masih berlanjut untuk guru-guru di Kabupaten Bogor pada 18-20 Oktober dan Kabupaten Pandeglang pada 1-3 Nopember yang akan diikuti masing-masing oleh 25 peserta dari 25 sekolah.
“Target training ini adalah memberikan training kepada 100 calon fasilitator model pembelajaran Aflateen+ di 5 kota," ungkap Deni Ramdani, Projek Officer ToT Aflateen+, Jumat, 21 Oktober 2022.
Dia mengatakan para fasilitator kemudian akan menjadi trainer bagi guru di sekolah masing-masing yang mana pendidikan sosial, keuangan, dan manajemen dapat menjangkau lebih dari 5.000 siswa.
"ToT membahas enam bab utama modul Aflateen+ tentang pendidikan sosial, keuangan dan manajemen," kata Deni.
"Keenam bab yang dibahas mencakup penggalian personal, hak dan tanggung jawab, tubuhku dan duniaku, menabung dan membelanjakan, merencanakan dan anggaran, dan terakhir wirausaha sosial dan keuangan," sambung Deni.
Training dikemas dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, misalnya dengan dilengkapi ice breaking untuk mencairkan suasana. Dalam pelatihan tersebut, para peserta sangat antusias dan ceria.
“Pengalaman saya mengikuti training sering membosankan, mengantuk dan tidak menarik. Tetapi training pendidikan sosial, finansial dan manajemen ini sangat menyenangkan," ungkap salah satu peserta ToT di Tangerang Selatan, Maesaroh.
Pada hari terakhir ToT di Tangerang Selatan, para peserta menyusun rencana wirausaha sosial dan finansial dalam kelompok kerja yang sudah dibentuk.
Sesi wirausaha finacial dan sosial ini adalah sesi terakhir, dimana semua peserta memaparkan ide-ide bisnis, target dan survei pasar, strategi perencanaan penjualan, budgeting hingga pembahasan penggunaan hasil kegiatan.
"Begitu hebat ide-ide bisnis peserta ini dan begitu realistis. Setiap kelompok peserta berdiskusi, berdebat menyusun rencana rencana bisnis di sekolah dan mempresentasikan kepada fasilitator dan juri yang ditunjuk oleh panitia," kata Deni.
"Pemenang dari projek wirausaha tersebut mendapatkan hadiah yang menarik dari panitia," pungkasnya. (arn)
Editor : Arnet Kelmanutu