Doyan Seblak!? Seblak Bunda Garut Bisa Ngambil Sendiri, Ini Selengkapnya

RADARDEPOK.COM-Beberapa pembeli terlihat sedang mengambil sendiri beberapa isian seblak di warung Seblak Prasmanan Bunda Garut yang berada di Jalan Cagar Alam, nomor 3, Depok.

Di warung seblak yang berkonsep prasmanan itu, pembeki dapat mengambil isian seblak yang disediakan dalam puluhan toples menggunakan penjapit makanan untuk dimasukkan ke keranjang mini, dan setelah mengambil isian langsung bergeser untuk menyerahkan keranjangnya ke kasir untuk ditotal dan dimasak.

Owner Seblak Prasmanan, Mellisa Ernawati menjelaskan, warungnya memiliki konsep unik dan berbeda dari warung seblak pada umumnya. Ia mengusung konsep prasmanan, dimana pembeli dapat memilih isian seblak sesuai budget mereka.

"Ya, dengan memilih topping sendiri sesuai budget mereka aja. Dan seblak prasmanan ini pertama di Depok," ucapnya kepada Radar Depok, Senin (6/1).

PRASMANAN : Seblak prasmanan di Cagar Alam Depok, pembeli bisa pilih sendiri isiannya sesuai selera. PUTRIAISYAH/RADAR DEPOK

Melli menuturkan, diwarungnya menyediakan 90 jenis isian seblak mulai dari isian kering dan basah dengan berbagai macam nama-nama yang unik seperti baso tahu perawan, koin kuno, telur cicak, lidah mertua, lato-lato, otak miring, kerupuk patah hati, baud, dan lainnya.

"Harga per toppingnya dibandrol mulai dari Rp1 ribu hingga Rp5 ribu, dan free sayuran," tutur dia saat di outlet.

Tambah dia, topping yang best seller di warung seblak adalah lidah mertua, selain itu ada seblak spagetti tulang, seblak spagetti kering, seblak kwetiaw dan seblak mozarella.

"Pemesanan setiap yang beli itu biasanya diharga Rp10 ribu keatas, dan untuk level kepedasan sesuai request masing-masing," jelas Melli.

Sejak buka tanggal 9 Januari 2023 hingga saat ini, dalam sehari setidaknya dapat menjual 100 porsi seblak dan bisa mendapatkan omset perbulannya Rp15 juta. Warung seblak ini buka setiap hari pukul 11.00 sampai 23.00 WIB.

"Harapannya semoga semakin berkembang dan memiliki banyak cabang lagi di tempat lain," pungkasnya. (mg8)

Editor : Arnet Kelmanutu