Senin, 22 Desember 2025

Ternyata 80 Persen Warga Depok Masih Pakai Air Tanah, PT Tirta Asasta Depok Genjot Cakupan Layanan Air Perpipaan, Simak Manfaat Lengkapnya!

- Kamis, 26 Juni 2025 | 06:35 WIB
Suasana foto bersama seminar edukasi lingkungan dan pajak air tanah bertajuk “Menjaga Lingkungan Bersama untuk Kota Depok Maju” di Margo Hotel Depok, Selasa (24/6). (DOKUMEN PT TIRTA ASASTA DEPOK)
Suasana foto bersama seminar edukasi lingkungan dan pajak air tanah bertajuk “Menjaga Lingkungan Bersama untuk Kota Depok Maju” di Margo Hotel Depok, Selasa (24/6). (DOKUMEN PT TIRTA ASASTA DEPOK)

RADARDEPOK.COM-PT Tirta Asasta Depok (Perseroda) menggelar seminar edukasi lingkungan dan pajak air tanah bertajuk “Menjaga Lingkungan Bersama untuk Kota Depok Maju” sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan edukasi publik di Margo Hotel, Selasa (24/6). Ruang dialog ini dinilai penting bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan air tanah dan pembangunan kota yang berkelanjutan.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kota Depok, Fitriawan mengatakan, krisis kuantitas dan kualitas air tanah kini menjadi isu mendesak, terutama lebih dari 80 persen warga Depok masih bergantung pada air tanah. Sementara, aksesnya semakin sulit.

“Jika tidak segera ditangani, air tanah dapat menjadi komoditas langka dalam waktu dekat. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pelaku usaha, untuk mulai beralih ke air perpipaan, dan meminta PT Tirta Asasta Depok agar melengkapi data penggunaan air masyarakat sebagai dasar pengambilan kebijakan yang akurat dan terukur,” ungkap Fitirawan kepada Radar Depok.

Dalam seminar yang dipandu Banu Muhammad sebagai moderator, menghadirkan narasumber dari berbagai instansi strategis. Salah satunya, Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Harni Sulistyowati yang menjelaskan dampak buruk eksploitasi air tanah berlebihan.

“Termasuk penurunan muka tanah, pencemaran, intrusi air laut, hingga penipisan cadangan air tanah yang semakin mengancam kawasan perkotaan,” ujar Harni Sulistyowati.

Baca Juga: 3.250 Paket Kurban PT Tirta Asasta Depok Bantu Masyarakat yang Membutuhkan, Simak Selengkapnya!

Sementara itu, Penyelidik Bumi Muda dari Balai Konservasi Air Tanah Kementerian ESDM, Janner Rahmat Sudianto memaparkan, Kota Depok berada dalam zona imbuhan Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta yang sangat strategis. Dalam pemantauan tahunan, telah terdeteksi tren penurunan kualitas dan kuantitas air tanah di berbagai titik.

“Melalui Permen ESDM No. 14 Tahun 2024, kini pengambilan air tanah di zona imbuhan dibatasi maksimal 25 meter kubik per hari, dengan prinsip konservasi yang disebut zero delta Q,” tutur Janner Rahmat Sudianto.

Soal tata kelola dan perpajakan, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Wahid Suryono menjelaskan, hanya 68 dari 153 titik sumur yang memiliki izin aktif hingga Juni 2025.

“Tanpa izin, pajak air tanah (PAT) tidak dapat dipungut, dan ini menjadi kerugian daerah serta ancaman bagi keberlanjutan sumber daya air, pelaku usaha wajib segera mengurus izin sebelum batas waktu Maret 2026 sesuai Permen ESDM terbaru,” beber Wahid Suryono.

Direktur Operasional PT Tirta Asasta Depok, Sudirman menegaskan, pihaknya terus mengembangkan cakupan layanan air perpipaan yang saat ini masih 22,58 persen.

Baca Juga: PT Tirta Asasta Depok Raih Borong Penghargaan Bergengsi di Top BUMD Awards 2025, Ini Penghargaan yang Diraih

“PDAM juga mengedukasi masyarakat mengenai berbagai keuntungan menggunakan air perpipaan, seperti kualitas air yang telah memenuhi standar Permenkes No. 2 Tahun 2023, tidak memerlukan listrik tambahan untuk pompa, serta lebih aman dari pencemaran sumur,” jelas Sudirman.

Salah satu pelanggaran PT Tirta Asasta sekaligus GM Margo City Mall, Christanto Nasution menerangkan, testimoni yang menguatkan pentingnya transisi menuju air perpipaan.

“Kami sebagai pelanggan dari PT Tirta Asasta Depok sangat puas dengan pelayanannya. Mewakili para pengusaha, kami sangat mendukung pengurangan penggunaan air tanah dan berharap suatu saat nanti bisa sepenuhnya beralih ke air perpipaan seperti yang sudah kami lakukan di Margo,” tandas Christanto Nasution. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X