Berkat Komunikasi Sukarjito dengan Pusat, Tumpahan Coran di Sawangan Raya Tuntas

RADARDEPOK.COM-Adanya keluhan masyarakat, terutama pengedara akibat tumpahan coran di Jalan Sawangan tepatnya diturunan Sekolah Cakra Buana langsung ditangani.

Usut punya usut, ternyata Staf Ahli DPR RI Komisi 5, Dr H Irwan dari Partai Demokrat, Sukarjito yang langsung berkomunikasi dengan pihak Kementerian PUPR hingga Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).

Dikonfirmasi Radar Depok, Sukarjito secara inisiatif berkomunikasi dengan pusat untuk lakukan pembersihan agar menjamin keselamatan masyarakat maupun pengendara yang melintas.

"Iya itu kan jalan Nasional, kewenangan Kementerian PUPR. Kebetulan saya punya jalur untuk komunikasi, yaa sudah langsung saya komunikasikan ke pusat," tegasnya saat dikonfirmasi, Minggu (11/6).

Dilanjutkannya, usai berkomunikasi dengan Dr. Ir. Hedy Rahadian, selaku Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR serta Kepala BBPJN DKI-Jawa Barat Kementerian PUPR RI Ir. Brawijaya, Satuan kerja (Satker) Wilayah 5.1 BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dengan program padat karya yang mengikutsertakan warga setempat, langsung turun ke jalan dan merapihkan coran yang tumpah.

"Jadi masyarakat tentu sangat berterima kasih pada kementerian pupr yang dalam hal ini Dirjen Bina Marga dan BBPJN segera respon keluhan warga Depok," ungkap Sukarjito yang juga Bacaleh Demokrat Dapil Pancoranmas.

Baca Juga: DLHK Depok Buka Pelatihan Pemilahan Sampah dan Proklim

Sebelumnya diberitakan, sudah berbulan-bulan tumpahan coran yang membatu di Jalan Raya Sawangan, Kelurahan Rangkapanjaya, Pancoranmas Kota Depok belum juga dibenahi, Rabu (7/6).

Akibatnya, sejumlah kendaraan khususnya motor sering kali terjatuh akibat kontur jalan yang tidak rata.

Pantauan Radar Depok di Jalan Raya Sawangan, tumpahan coran tidak hanya di satu titik. Tetapi, banyak permukaan aspal yang diatasnya terkena coran. Bahkan, bentuknya bak pulau dan tinggi.

Salah seorang pengguna jalan, Darma mengatakan, jalan tersebut pernah beberapa kali terjadi kecelakaan tunggal, karena pengendara sepeda motor melintasi jalan yang tidak merata dengan aspal.

"Asalnya dari truk molen yang corannya tumpah terus kering, jadi jalanannya jelek tidak rata begini," ujar pengendara motor metik ini. (arn)