metropolis

YMPAI dan UI Tingkatkan Kapasitas Toga dan Toma asal Kecamatan Sukmajaya : Kokohkan Ketahanan Keluarga Cegah HIV/AIDS, Ungkapkan Peran Penting Ayah

Rabu, 4 September 2024 | 10:00 WIB
Direktut YMPAI, Julie Rostina saat memberikan materi kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama asal Kecamatan Sukmajaya di RS Universitas Indonesia, Selasa (3/9). (EJAR RAMADHAN/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Yayasan Masyarakat Peduli Anak Indonesia (YMPAI) menggandeng Tokoh Masyarakat (Toma) dan Toko Agama (Toga) untuk mengedukasi masyarakat soal HIV/AIDS. Kegiatan ini juga dikolaborasikan dengan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI).

Laporan : Gerard Soeharly

Puluhan tokoh agama dan tokoh masyarakat asal Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok berkumpul di RS Universitas Indonesia, Selasa (3/9). Kehadiran mereka untuk mengikuti kegiatan YMPAI dan UI, bertajuk penanggulangan HIV/AIDS dan pembangunan ketahanan keluarga bagi tokoh agama dan tokoh masyarakat Kota Depok.

Direktut YMPAI, Julie Rostina mengungkapkan, penguatan kapasitas tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam pencegahan HIV/AIDS itu akan roadshow ke wilayah lain, yang diawali dari Kecamatan Sukmajaya.

Baca Juga: 2.600 Baliho Supian Suri dan Chandra Rahmansyah Sapa Warga Lingkungan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan YMPAI, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat saat berpengaruh besar dalam mengedukasi masyarakat soal seluk beluk HIV/AIDS yang tentunya berkaitan erat dengan ketahanan keluarga.

"Base on penelitian, jadi kita memberikan eksperimen berupa penguatan kapasitas, kita ingin lihat sebelum dan sesudah, apakah ada dampak nah kita lihatnya ini dikaitkan dengan isu Zero Stigma Diskriminasi, kita ingin melihat bahwa tujuan dari penelitian itu adalah bagaimana pengetahuan, peningkatan pengetahuan itu bisa menurunkan stigma negatif atau cap buruk kepada ODHIV maupun ODHA," jelas Julie Rostina kepada Radar Depok.

Julie Rostina menjelaskan, lemahnya ketahanan keluarga dapat membuat anak berperilaku seks bebas. Hal itu berpotensi membuatnya terjangkit HIV/AIDS.

"Banyak memang background teman teman yang terdampak atau terkena HIV/AIDS itu memang memiliki background keluarga yang tidak harmonis, kehilangan sosok ayah atau fatherless yang kemudian pengabaian," ujar Julie Rostina.

Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Kesehatan Pilkada Depok : Imam Budi Hartono – Ririn Farabi Arafiq dan Supian Suri – Chandra Rahmansyah Sehat Wal Afiat

Contoh kasusnya, ungkap Julie Rostina, seorang anak perempuan yang seharusnya menjadikan ayah sebagai cinta pertamanya, justru berpindah ke lain hati lantaran faherless. Hal itu kemudian dapat membuat anak perempuan itu terjerambab ke perilaku seks bebas.

"jadi kami berharap, melalui peran tokoh masyarakat dan tokoh agama ini dapat mengkuatkan ketahanan keluarga, sehingga dapat terhindar dari perilaku seks bebas yang berakibat pada HIV/AIDS," terang Julie Rostina.

Sementara itu, Guru Besar FKM UI, Prof Besral mengatakan, pemberdayaan tokoh masyarakat dan tokoh agama daapt mengantarkan Kota Depok maupun Indonesia pada nol kasus diskriminasi, lantaran pada target nol kasus kematian, nol Kasus baru sudah dilakukan pada layanan kesehatan.

"Kadang-kadang stigma ini malah memperparah penyakit dan memperparah penularan serta mempercepat kematian. Karena mereka terabaikan. Jadi stigma itu yang kemudian kita berdayakan tokoh masyarakat ini dan tokoh agama supaya hilang stigma itu di masyarakat," tegas Prof Besral.

Baca Juga: Yuk Perubahan! Hasil Tes Kesehatan Supian Suri dan Chandra Rahmansyah Sudah Keluar, Alhamdulilah Sehat Walafiat

Halaman:

Tags

Terkini