metropolis

Awas Buku Masturbasi Beredar

Selasa, 21 Februari 2017 | 10:35 WIB
HATI-HATI : Beredar buku berjudul, Aku Berani Tidur Sendiri diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai memuat konten yang tak ramah anak. Foto: Radar Depok RADAR DEPOK.COM - Mulai saat ini orangtua, khususnya yang masih mengenyam pendidikan TK dan SD lebih hati-hati. Beredar buku berjudul, Aku Berani Tidur Sendiri diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai memuat konten yang tak ramah anak. Parahnya lagi, dalam buku tersebut untuk melakukan seks menyimpang. Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Jeanne Noveline Tedja. Buku yang berjudul 'Aku Berani Tidur Sendiri' diterbitkan oleh PT Tiga Serangkai. Beberapa bagiannya memuat konten yang tidak ramah anak, mengajarkan tentang seksualitas yang tidak tepat. Bahkan cenderung 'mendorong' anak untuk melakukan seks menyimpang. Buku tersebut bukanlah sarana yang tepat untuk memberikan seks edukasi kepada anak-anak. Apalagi ditujukan bagi anak-anak usia TK dan SD. “Kontennya tidak ramah anak, tidak tepat ditujukan bagi anak usia TK dan SD,” ujar Nane -sapaan akrabnya- kepada Radar Depok, kemarin. Nane mengatakan, walaupun diberikan stiker 'Bimbingan Orangtua' pada buku tersebut. Tetap tidak ada jaminan bahwa akan ada orangtua yang mendampingi dan membimbing tatkala anak membaca buku tersebut. Edukasi seks kepada anak terutama usia TK dan SD paling tepat diberikan oleh orangtuanya. Orangtuanya harus membekali dirinya dengan membaca buku tentang Edukasi Seks bagi anak atau berkonsultasi dengan ahlinya. “Edukasi Seks untuk anak usia TK dan SD adalah dengan cara komunikasi langsung dengan orangtua,” ungkapnya. Oleh karena itu orangtua harus cermat memilih buku bacaan bagi anak-anaknya. Pemerintah dalam hal ini yang menangani urusan Perlindungan Anak juga harus secara berkala sidak ke perusahaan penerbit buku maupun toko-toko buku. Anak-anak berhak mendapatkan informasi yang sehat dan aman. Saat ini di DPR sedang dibahas RUU Sistem Perbukuan Nasional. Harapannya RUU ini segera rampung, sehingga kedepannya Pemerintah dapat memastikan buku-buku yang terbit adalah buku-buku yang mencerdaskan bangsa baik secara moral maupun akademik. Apalagi dengan adanya himbauan Presiden Jokowi untuk meningkatkan minat baca masyarakat, maka UU Sistem Perbukuan Nasional ini menjadi UU yang urgent. “Saya tegaskan saja, pendidikan seksual usia dini memang perlu tapi paling tepat diberikan oleh orangtuanya. Bukan dengan memberikan anak usia dini buku2,” tegasnya. Menimpali hal ini, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Muhammad Thamrin mengatakan, baru mengetahui masalah tersebut kemarin dan belum mengantongi data sekolah mana saja yang menggunakan buku tersebut. Sampai saat ini, Disdik belum berencana untuk mengadakan sidak ke sekolah atau toko buku. “Sampai saat ini belum ada rencana sidak ke sekolah atau toko buku, karena pihak penerbit bilang sudah menarik peredaran buku itu Desember 2016,” singkatnya. Sementara, Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Kota Depok, Eka Bachtiar menyatakan, belum mengetahui wujud serta isi buku tersebut. Ia merasa tak berwenang untuk menjawab masalah ini. “Saya belum tahu wujud bukunya seperti apa, isi kontennya sehingga saya tidak bisa komentar banyak. Itu wewenang Disdik yang menjawab, kalau memang tidak pantas untuk anak, sebaiknya dihentikan dan ditarik dari peredaran,” tutup Eka. Penerbit Tiga Serangkai akhirnya menarik buku cerita anak berkonten masturbasi. Tiga Serangkai menilai sebagian masyarakat belum siap menerima pendidikan seksual sejak usia dini. "Pada akhirnya, kami sadar bahwa sebagian masyarakat kita mungkin belum siap untuk menerima pendidikan seksual sejak usia dini. Sebagai bentuk tanggung jawab kami, buku tersebut sudah kami tarik dari peredarannya dari toko buku umum sejak Desember 2016, tak lama setelah buku itu terbit. Namun sayang, ternyata masih ada yang menjualnya di toko online," demikian penjelasan Tiga Serangkai melalui akun Instagram resminya, Senin (20/2). Sebagai bentuk tanggung jawab kami lainnya, Tiga Serangkai juga mempersilakan pemilik buku tersebut untuk mengembalikan ke alamat redaksi Tiga Ananda di Jalan Dr Supomo, Surakarta. Kami akan mengganti buku tersebut dengan produk kami yang lain. Atau, jika berkenan, kami akan mengembalikan uang (alternatif) karena buku tersebut sudah ditarik dan tidak dijual bebas. Kami berharap penjelasan ini dapat menjawab keresahan Bapak dan Ibu. Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatian Bapak dan Ibu, kami ucapkan terima kasih," demikian penjelasan selanjutnya. Sebelumnya diberitakan potongan halaman buku cerita yang mengandung konten dewasa mengenai masturbasi marak beredar di media sosial. Penerbit Tiga Serangkai yang menerbitkan buku tersebut pun mengklarifikasi alasan penerbitan buku itu.(ina/cr1)

Tags

Terkini