BERAKSI : Salah satu anggota komunitas Depok Drummer Family sedang memperlihatkan kebisaannya. Foto: Febrina/Radar DepokSebagai komunitas yang terbentuk dari para drummer yang ada di Depok. Depok Drummer Family (DDF) menjadi tempat sharingnya para drummer. Tak sekadar itu, disini DDF juga memiliki program sosial yaitu mengajar anak-anak panti asuhan yang ingin belajar bermain drummer. Konsep dari DDF ini sendiri lebih kepada drumstreet atau ngedrum dipinggir jalan untuk unjuk gigi kebolehan dari masing-masing anggota.Laporan :FEBRINA,Radar Depok
Seperti komunitas pada umumnya, DDF tidak memberikan persyaratan khusus bagi siapapun yang ingin bergabung. Disini semua orang yang suka bermain drum bisa gabung. Berbagi ilmu tentang teknik bermain drum, jenis-jenis drum dan tools lainnya. Usianya juga tidak dibatasi, mulai dari anak-anak usia sembilan tahun bahkan sampai 40 tahun ada disini.
“Kami tidak memberikan syarat, siapa saja boleh gabung disini,” ujar Ketua DDF, Bayu Akbar.
Bayu menambahkan, komunitas ini terbentuk Maret 2015 dan hingga kini sudah ada 40 anggota yang bergabung. Selain aktivitas sosial, disini juga rutin mengadakan futsal drummer guna mempererat hubungan antar anggota. Kegiatan sosial dan olahraga tadi rutin diadakan setiap satu kali dalam seminggu. Sedangkan untuk kegiatan drumstreetnya diagendakan dua minggu sekali dan lokasinya berubah setiap waktu.
“Sampai saat ini ada 40 anggota yang bergabung, banyak kegiatan yang kami lakukan,” ungkapnya.
DDF juga kerap mengadakan pertemuan untuk sekadar sharing dan memberikan ilmu kepada anggota. Bagaimana teknik bermain drum, lalu apa saja yang harus dilakukan supaya bisa menjadi drummer-drummer handal. Saat ini DDF sedang menyusun untuk membuka sekolah drummer, semoga bisa tercapai.
“Biasa kalau ngumpul lebih ngebahas soal teknik drum dan tips-tips jadi drummer handal,” tandasnya.(bersambung)