metropolis

Depok Punya Lelaki 1.000 Janda

Sabtu, 21 Oktober 2017 | 09:30 WIB
IST
TERSENYUM : Salah seorang janda tua tersenyum saat diberikan bantuan oleh Roel Mustafa ‘lelaki 1000 janda’ DEPOK – Kota Depok sedang diviralkan oleh aksi mulia dari salah seorang yang menafkahi 1.000 orang janda. Pria bernama yang diketahui Roel Mustafa tengah 'memburu' 1.000 janda untuk diajak bertemu, bercanda dan tertawa bersama. Dia ingin membagi kebahagiaan kepada para janda. Viralnya aksi tersebut bermula dari tulisan Fissilmi Hamida di akun media sosial Facebook. Dalam akun tersebut, Fissilmi menceritakan seseorang bernama Roel Mustafa yang dijulukinya sebagai "Lelaki 1.000 Janda". Fissilmi menyebut Roel sebagai seseorang lelaki yang memang suka mencari janda. Para janda yang dicarinya adalah janda tua dan miskin. "Eits, jangan buruk sangka. Benar ia menyukai para janda, benar ia suka mengejar mereka, namun dengan cara yang sangat mulia, berbeda dengan beberapa oknum yang mengaku ingin menolong janda, namun dengan cara yang malah membuat istri pertama justru jadi janda," tulis Fissilmi. Janda yang dicari Mustafa bukan sembarang janda, ada kriteria khusus yang harus dipenuhi agar janda tersebut bisa dijumpai oleh Mustafa. Dari 1.000, Mustafa baru bertemu dengan 300 janda. Mereka yang sudah bertemu dengan Mustafa mengungkapkan perasaan bahagia dan berharap akan bertemu kembali dengannya. Janda yang ditemui Mustafa adalah mereka para lansia yang butuh bantuan dan dukungan. "Targetnya 1.000 janda, sekarang masih di angka 300. Nah, janda yang saya asuh usianya di atas 65 tahun bukan janda muda," kata Mustafa saat dihubungi Radar Depok Dalam kesehariannya, Roel membuka warung steak "Home Sweet Home". Selain berwirausaha, pria 39 tahun ini juga aktif di Sekolah Relawan yang berlokasi di Jalan Sawi, RT02/11, Kelurahan/Kecamatan Beji. Roel menceritakan kebiasannya mencari para janda miskin dan tua bermula pada tahun 2016. Hal itu berawal dari kebiasaan almarhumah ibunya yang selalu membagikan makanan ke janda-janda tua yang tinggal di sekitar rumah mereka. "Ibu saya kan janda, lansia, punya sahabat-sahabat yang janda juga. Tetangga-tetangga. Jadi tiap masak selalu dilebihin. Kami anak-anaknya yang tukang nganterin. Tiap masak seperti itu," kata Roel. Setelah ibunya wafat dan selang berapa tahun kemudian, Roel baru menyadari bahwa janda-janda tua yang tinggal di sekitar rumah orangtuanya tidak ada lagi yang membantu. Dari situlah, muncul keinginan untuk membantu para janda tua itu. Namun bukan lagi dengan memberi makanan tetapi dengan paket sembako. "Saya ngasih setiap bulannya minyak, beras, gula sama sarden. Itu rutin setiap bulan saya titip ke adik saya," ucap Roel. Janda 'milik' Mustafa ini bukan hanya ada di Depok. Mereka berada di daerah Lampung, Nganjuk, Surabaya, Semarang, dan dan daerah di Jabodetabek. Mustafa bersama dengan para relawan mengunjungi mereka sambil membawa bantuan dan bercengkrama bersama. Mustafa mencari janda dengan niat ingin meringankan beban para janda yang harus berjuang hidup di usia senja tanpa suami pendamping. "Tujuannya kan bukan syahwat. Bagaimana kalau nanti sendirian, jadi janda nggak ada yang menemani, yang merawat," ucap pria beranak satu ini. Kebahagiaan dan senyuman para janda menjadi vitamin bagi Mustafa. Janda renta dengan kulit keriputnya dan untaian doa dari mereka. "Yang kita dapatkan keberkahan dan bahagia kan. Bisa didoakan, bisa melihat mereka enggak harus lagi di jalanan, kerja banting tulang," ucapnya. Dalam perkembangannya, di Sekolah Relawan yang ia bentuk, Roel juga menularkan hal tersebut kepada para relawan yang tergabung dalam Rumah Relawan. “yang saya tularkan adalah semangat berbagi,” katanya. Bantuannya tidak lagi sekedar membagikan sembako tetapi merenovasi rumah, biaya pengobatan, ataupun modal usaha. "Sekolah Relawan galang donasi. Ada yang datang 'Bang boleh enggak saya bantu'. Jadi mulai banyak yang nitip zakat dan sedekah ke Sekolah Relawan. Ada juga yang datang makan steak, harganya Rp 100 ribu, tapi bayarnya Rp 300 ribu. Lebihnya buat disumbangin," ujar Roel. Salah satu relawan Rumah Relawan, Agil Mulki (21) mengatakan, kebiasaan Roel dalam membagikan bantuan kepada janda memang menjadi motivasinya dia dalam menjalani aktifitas di Rumah Relawan. “Kami disini dilatih untuk bagaimana mandiri dalam membantu meringankan beban sesama,” katanya. Agil mengatakan, sebagai Co Founder Sekolah Relawan, Roel merupakan rule model bagi para relawan yang tergabung disana. “ya mudah mudahan, kami dapat juga meniru dengan kemampuan yang kami miliki,” pungkasnya. (ade)

Tags

Terkini