AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK KLASIK: Sejumlah pemilik mobil yang tergabung dalam Komunitas Mobil Ceper Depok sedang asik kopdar di kawasan Ruko Verbena, Grand Depok City, Minggu (10/12) malam.DEPOK – Tua-tua keladi, makin tua kian digemari. Perumpamaan itu disematkan bagi pencinta mobil Toyota Corolla SE Saloon.
Tunggangan yang diproduksi tahun 1986 oleh perusahaan mobil asal Jepang tersebut, hingga kini masih banyak digandrungi masyarakat.
Bahkan bukan hanya kaum tua, tidak sedikit pula kawula muda tertarik dengan mobil klasik tersebut.
Salah satunya Ade Fajar Budiman. Ia mengaku tertarik mengendarai mobil tua tersebut berawal dari mencoba menunggangi mobil peninggalan sang ayah.
“Enak sih mobilnya. Nyaman, mesinnya juga nggak kalah sama mobil buatan baru,” kata Fajar, di sela kopi darat (kopdar) di sekitaran Grand Depok City (GDC), Minggu (10/12) malam.
Terus menggunakan mobil tua, membuat Fajar khawatir kalau mesin mobil tersebut mengalami trouble dan sebagainya.
Hingga ia memutuskan untuk mencari kawan yang juga memiliki hobi sama, pencinta mobil tua.
“Awal saya memiliki mobil ini mencoba belajar bagian mesin, dan bilamana ada trouble saya bisa ready memperbaikinya,” katanya.
Fajar kemudian masuk Komunitas Corolla GL SE Community (CGSC). Seiring berjalannya waktu, kurang lebih 5 tahun bergabung dalam komunitas tersebut, ia mulai memiliki banyak teman sesama pengguna Corolla dan tahu tentang mobilnya, juga berbagai macam spare part sampai acesorinya.
“Saat ini di Kota Depok juga sudah banyak anggotanya, kurang lebih 9 anggota yang memiliki kesamaan hobi dengan saya,” kata Fajar.
Penikmat mobil tua lain, Supri mengatakan, mengendarai mobil tua merupakan hobi yang ia geluti semenjak sekolah di bangku menengah atas hingga perguruan tinggi. Ia mengatakan, barang tua sarat akan makna dan sejarahnya.
“Emang demen barang-barang tua terutama motor. Merambah dunia mobil belum lama sih, sekitar 5 tahunan. Asik aja pegang barang tua yang mulus,” kata Gembul-sapaan Supri.
Gembul menambahkan, pencinta barang tua juga mempunyai tempat tersendiri untuk penikmatnya. Persaudaraan yang terbangun dalam berkomunitas juga sangat solid.
“Jadi nggak usah takut pakai barang tua. Apalagi dunia medsos kini sangat membantu buat kita share seputar permasalahan dengan sesama pencinta mobil klasik se-nusantara. Tambah saudara tambah relasi,” kata pria yang memiliki mobil Daihatsu Charade G11 produksi tahun 1984. (ade)