RUBIAKTO/RADARDEPOK TIDAK BISA BERGERAK : Sekel Meruyung, Ade Hikmawan melihat kondisi salah satu warga yang terjangkit chikungunya di Kelurahan Meruyung, Limo kemarin.DEPOK - Wakil rakyat meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok, jangan anggap remeh chikungunya yang menyerang Kelurahan Meruyung, Limo. Wabah chikungunya harus masif dibasmi sebelum menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti peristiwa Januari 2012 di RW8 Kampung Kresek Kelurahan Grogol, Limo.
Anggota Komisi D DPRD Depok, Rudi Kurniawan menegaskan, Dinkes Depok jangan menglaim hanya tujuh warga yang terjangkit chikungunya. Itu kata dia bisa saja lebih dari tujuh. “Bisa saja lebih, karena tidak diperiksa semua,” kata Rudi kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Meski begitu, wabah yang menyerang di tiga RW itu harus cepat ditangani secara masif. Jangan sampai peristiwa KLB terulang kembali yang terjadi di Grogol Januari 2012. saat itu, wabah chikungunya sangat cepat , sampai-sampai jumlahnya sampai ratusan. “Memang tidak mematikan, tapi dengan adanya penyakit itu sangat mengganggu dalam menjalankan aktifitas warga sehari-hari,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Dinkes Depok, Ernawati menyebutkan, berdasarkan data Dinkes Kota Depok penderita chikungunya ada 60 orang di RW5 dan 6 Kelurahan Meruyung. Rata-rata penderita lebih kepada kaum hawa. "Sudah kami tangani bahkan sudah sembuh," ucap Ernawati, kepada Radar Depok, Jumat (29/6) di ruanganya.
Dari jumlah 60 orang itu jelas Ernawati, dilakukan suspek atau pengecekan. Hanya tujuh orang warga di RW5 dan 6 yang mengalami positif chikungunya. Sisanya mereka hanya mengalami demam dan lainya. "Tidak sampai 95 orang yang terjangkit chikungunya," kata Ernawati.
Maka dari itu, wabah ini bukan kejadian luar biasa (KLB) dan sudah ditangani. Bahkan sudah ada warga yang membaik kondisinya.
Menurutnya, Faktor terjangkit chikungunya disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegepty yang menularkan virus kepada manusia. Sehingga kondisi badan yang lemah dengan mudah virus yang ditularkan nyamuk tersebut menjadi penyakit.
Selain itu, berkembangkanya nyamuk ini kondisi tempat tinggal lingkunganya kotor dan banyak genangan air. "Setelah dicek di lokasi ternyata daerag tersebut saluranya kurang baik dan banyak sampah," tuturnya.
Untuk menjaga kondisi badan sehat, makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, makan sayuran, buah, banyak minum, dan olahraga yang cukup. "Lalu periksa lingkungan rumah dari genangan air," ucap dia.
Menurut Ernawati, penyakit chikungunya yang disebabkan virus dari gigitan nyamuk bisa sembuh dengan sendirinya. "Kurang daya tubuh bisa menderita dan biasanya selama 5 hari penderita chikungunya ini sembuh jika daya tubuhnya kuat. Tapi tetap diperiksa dan Dinkes Depok turun tangan dalam hal ini," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, kurun waktu tiga pekan, sedikitnya 95 warga di RW5, 6 dan 7 di Kelurahan Meruyung, Limo mengalami lumpuh mendadak. Beberapa warga yang sudah dilakukan uji coba, positif terjangkit chikungunya dari sengatan nyamuk Aedes Aegepty.
Salah satu penderita chikungunya, Masiah warga RT4/6 Meruyung mengaku, tidak berjalan, sendi-sendi terasa seperti terkunci seprti orang lumpuh. Sudah beberapa hari ini hanya dikasur. “Saya tidak bisa kemana-mana. Mau buang air kecil saja harus ditatah. Benear-benar tidak bisa bergerak,” singkatnya kepada Harian Radar Depok.
Sementara, Tenaga Penggerak Kelurahan (TPK), Salbia Wati menjelaskan, sebelum hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah ada seoarang RT di RW5 melaporkan ada warga yang greges. Setelah diperiksa ternyata terkena chikungunya. Karena berdekatan, chikungunya mewabah ke RW6. Di RW5 sudah ditangani dengan memfogging. “Di RW5 ada 70 warga yang terjangjkit tapi semunya sudah berangsur baik,” terangnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Saat ini chikungunya, kata dia sudah menjangkit di RW6. Berdasrakan data, sudah ada 25 warga yang terindikasi chikungunya. Tak hanya itu, chikungunya juga sudah masuk RW7. “Tapi kami belum mengetahui berapa jumlah korban di RW7,” tutur perempuan berhijab ini. (irw)