REGI/RADAR DEPOK KREATIF: Yuliawati dengan hasil kerajinan tangannya. Ia bisa mengubah ring gelas plastik bekas menjadi barang baru dan berkualitas.
Di tangan ibu dua anak ini, ring gelas plastik bekas bisa diubah menjadi barang yang serbaguna. Tidak hanya itu, ia juga mahir membuat nampan dari bahan baku koran bekas, serta bunga dari kulit telur. Dia adalah Yuliawati, ibu rumah tangga yang tinggal di RT04/RW06 Kelurahan Limo, Kota Depok.
Laporan: Regi Pranata Bangun
Matahari pagi yang hangat, pada Kamis (11/10). Di ruang tamu, kediaman Yuliawati di Kelurahan Limo, tampak penuh dengan berbagai karya buatan tangan ibu dua anak ini. Mulai dari, tempat air mineral, bunga dari kulit telur, dan juga nampan berbahan dasar koran bekas.
Saat ditemui, perempuan berkerudung merah ini menjelaskan awal mula ketertarikannya dalam mengubah barang bekas menjadi barang baru. Perempuan kelahiran 1979 ini, awalnya memiliki hobi dengan berkreasi. Ia juga aktif di bank sampah di wilayahnya. Sejak itu, Yuli mulai gemar mengumpulkan bahan-bahan untuk dibuat menjadi kerajinan tangan.
“Padahal saya belum menguasainya. Tapi, saya yakin suatu hari akan berlanjut dan berkembang,” kata Yuli yakin.
Berbekal Ketekunan, barang bekas yang dikumpulkan olehnya menjadi barang baru nan ciamik, bak barang yang dijual di toko barang antik dipusat perbelanjaan. Yuli yang juga menjadi kader Posyandu Mawar 2 RW7 Limo ini, mulai mencoba dengan bahan yang sudah ia kumpulkan.
“Waktu itu, saya sedang iseng dan mencoba membuat sesuatu dengan bahan seadanya. Pertama kali yang saya buat, tempat air mineral berukuran gelas minum,” tutur ibu 39 tahun ini.
Sambil menerawang ke masa silam, perempuan kelahiran 19 ini bercerita, sejak 2016 lalu ia bergelut dibidang kerajinan tangan. “Sudah tiga tahun saya memulai kerajinan tangan ini,” kata Yuli sambil tersenyum.
Sambil menunjukan salah satu karyanya, wadah air mineral yang terbuat dari ring gelas pelastik. Yuli menjelaskan, butuh waktu lama dan ketekunan yang serius saat ingin membuat suatu karya yang menarik dan menginspirasi banyak orang. “Harus tekun, kalau ingin ahli dalam membuat kerajinan tangan seperti ini,” ucapnya
Istri dari Sahri Zainal ini, kembali menjelaskan, keinginannya mengajak teman sebayanya untuk bergabung dalam membuat kerajinan tangan seperti yang ia tekuni sejak tiga tahun silam. Namun, sambung perempuan berbaju merah dan celana bahan coklat ini, tidak semudah membalikan telapak tangan. “Karena, keinginan yang dipaksakan. Hasilnya, tidak akan sebaik yang diinginkan,” bebernya
Hingga saat ini, Yuli hanya sendiri membuat berbagai kerajinan tangan yang menambah penghasilan bagi dapurnya itu. “Alhamdulillah, sedikitnya ada penghasilan dari penjualan karya yang saya buat,” imbuh perempuan kelahiran Kampung Sasak Limo Blok Rawa. (cr1)