IRWAN/RADARDEPOK RAKER : Rapat Kerja Daerah DMI Kota Depok, Masjid Baitul Kamal, Balaikota Depok, kemarin.DEPOK - Memasuki tahun politik, semua organisasi dan elemen dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendulang suara. Terkadang sarana ibadah pun dijadikan tempat menghasut dan mengajak untuk berpolitik praktis.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Depok, Naseri Muhammad mengingatkan, agar jangan menarik masjid untuk kepentingan politik sesaat.
"Kita tahu saat ini sebagai tahun politik. Jangan semuanya di bawa ke ranah politik. Jangan tarik masjid ke arah kepentingan politik sesaat," ujarnya setelah acara Rapat Kerja Daerah DMI Kota Depok, Masjid Agung Balaikota Depok, kemarin.
Dia mengajak, agar senantiasa menjaga ukhuwah atau persaudaraan dan persatuan antar sesama. Jangan sampai, karena berbeda pilihan jadi perpecahan dan permusuhan. "Bukannya kita melarang untuk berpolitik, namun bagaimana agar tetap menjaga ukhuwah dan dengan cara yang santun," paparnya.
Sekretaris DMI Kota Depok, Endang Wahyudin mengungkapkan, pihaknya berupaya mengoptimalkan peran dan fungsi masjid. Untuk itu, lanjutnya, dalam Rakerda tersebut pihaknya juga juga dibahas pengembangan SDM bagi pengelola masjid.
"Tentunya, kita pembenahan internal DMI dengan membentuk Pengurus tingkat Kecamatan tinggal dua Kecamatan lagi yang belum terbentuk. Tentunya, terus ditingkatkan di Kelurahan dan DKM masjid," paparnya.
Ketua Penyelenggara, Nur Effendi menuturkan, Rakerda tersebut merupakan rancangan kegiatan satu tahun. Ia menambahkan, dalam rapat tersebut terbagi dalam berbagai sidang komisi yang akan diplenokan.
Rakerda DMI Depok dibuka Ketua PW DMI Jabar H. Zulkarnain. Selain Pengurus, juga nampak hadir dari perwakilan DKM, KUA, Kecamatan dan lain-lain. “Selain itu, muncul juga usulan agar kasus LGBT diselesaikan. Apalagi, berdasarkan info banyak kasus ditemukan di Depok,"paparnya. (irw)