RICKY/RADAR DEPOK KREATIF: Ketua dan Anggota KP2D sedang membentuk sterofom menjadi kayak di Pos Pantau Kali Pesanggrahan yang terdapat di Jalan Bandung, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere.
Sejak dibentuk Oktober 2016, Komunitas Peduli Pesanggrahan Depok (KP2D) terus concern berkegiatan di Kali Pesanggrahan, baik untuk menggugah kesadaran masyarakat menjaga kelestarian kali dan mewujudkan wisata sungai di Kali Pesanggrahan yang melintasi wilayah Kecamatan Limo dan Kecamatan Cinere.
Laporan: Ricky Juliansyah
Berkegiatan dengan sarana serta prasarana seadanya, memang belum bisa menghasilkan suatu hal yang maksimal. Namun, tidak menyurutkan langkah para pencinta lingkungan yang tergabung dalam KP2D untuk berkegiatan di Pesanggrahan.
Sebut saja, untuk melakukan patroli sungai yang dilakukan minimal sebulan sekali, mereka kerap menggunakan body board atau ban ban bekas (Tubbing) guna mengarungi Pesanggrahan serta membersihkan kali tersebut.
Jadi, hanya kegiatan-kegiatan besar yang menggunakan perahu karet yang terdapat di Sekretariat Yayasan Sahabat Ciliwung.
“Kami memang berafiliasi ke Sahabat Ciliwung, tapi kalau menggunakan perahu karet di sana, kami belum ada mobil, jadi lebih baik menggunakan alat seadanya,” kata Ketua KP2D, Nurdiansyah Adisaputra.
Tak ada rotan akar pun jadi, demikian yang ada di benak para anggota KP2D. Pasalnya, di tengah keterbatasan fasilitas, mereka memiliki inisiatif untuk memanfaatkan barang-barang bekas menjadi fasilitas yang dapat menunjang kegiatan mereka.
Garapan paling baru dari komunitas pencinta lingkungan yang bermarkas di Pos Pantau Pesanggrahan atau warga sekitar mengenalnya lokasi Jembatan Kali Pesanggrahan Jalan Bandung, Kelurahan Cinere, Kecamatan Cinere ini tengah membuat perahu kayak dan perahu kecil menggunakan bahan dasar sterofom.
Ide itu tercetus lantaran melihat warga yang hendak membuang sterofom bekas lemari es dan penyimpanan minuman dingin.
“Jadi waktu mau dibuang, saya mikir, sterofom itu bisa digunakan, jadi kami inisiatif minta, Alhamdulillah dikasih, langsung dibawa ke Pos Pantau Pesanggrahan,” papar pria yang akrab disapa Nurdin.
Pria yang juga Ketua Karang Taruna (Katar) Kecamatan Cinere ini melanjutkan, setelah dibawa ke Pos Pantau Pesanggrahan, dirinya pun memutar otak untuk menyulap sterofom tersebut menjadi barang yang berguna untuk menunjang aktivitas mereka di Pesanggrahan.
Syukur alhamdulillah, Allah Tuhan Yang Maha Esa menganugrahkan secuil ilmu kepada manusia makhluk ciptaan-Nya untuk membuat Google dan Youtube. Nurdin dan kawan-kawan pun mencari apa yang cocok untuk sterefom bekas tersebut.
“Ini baru empat hari kemarin dapat sterofomnya, setelah mencari-cari apa yang cocok di google, ternyata dapat kayak, ternyata memang itu yang digunakan untuk sebagai bahan dasar papan selancar. Itu pun digunakan untuk membuat kayak,” tutur Nurdin.
Berbekal arahan dari ‘om’ Google, KP2D pun mulai membentuk sterofom tersebut menjadi sebuah perahun kayak yang nantinya akan digunakan untuk mengarungi kali yang mereka coba jaga kelestariannya.
Tiap sisi dari sterofom pun digergaji dan dipapras dengan harapan dapat menyerupai sebuah perahu kayak yang nantinya jika berhasil akan menjadi master mereka untuk diperbanyak.
“Sekarang baru dikompon, setidaknya sudah masuk 40 persen pengerjaan, karena kendalanya di modal, kan pakai resin dan serat fiber juga yang harus dibeli,” ucap Nurdin. (Bersambung)