metropolis

Profesi Melukis Interior Cafe (3) Pindahkan Gambar Dari Buku ke Dinding

Rabu, 21 November 2018 | 10:44 WIB
RUBIAKTO/RADARDEPOK
KREATIF: Selain mural kafe, Jamal juga bisa menggambar dinding sesuai pesanan, salah satu hasil karyanya terpajang di dinding barbershop.

Tak mudah merealisasikan gambar sesuai keinginan konsumen, terlebih jika konsumen memilih gambar sesuai keinginannya. Maka, Jamal M Azis menentukan proyeksi gambar menggunakan skala. Laporan: Rubiakto

Menawarkan mural yang akan dipampang di gerai milik konsumen Jamal M Azis sebelumnya terlebih dahulu menggambar konsep mural di buku gambar. Untuk memudahkan konsumen memberi masukan atau merevisi gambar yang akan dibuat. Sebelum memulai menggambar, Jamal melakukan pertemuan dulu dengan konsumen menentukan apa yang menjadi konsep pembuatan mural. Tentu tidak mudah merealisasikan mural sesuai imajinasi konsumen. “Saya harus menawarkan apa yang menjadi keinginan konsumen, dengan demikian saya harus menggali dengan ajak konsumen ngobrol,” kata Jamal. Menurutnya, salah satu yang paling sulit adalah memindahkan gambar yang sudah dibuat di buku gambar ke dinding. Karena jika tidak sesuai, gambar akan berubah atau tidak simetris. Sehingga dirinya sangat memperhatikan skala yang ada di buku gambar dengan dinding. “Ukurannya menjadi hal yang paling penting, permeternya harus disesuaikan dengan skala yang ada digambar, supaya gambarnya ngga mencong,” tukas Jamal. Selain itu, menggambar di langit-langit bangunan juga menjadi hal yang paling sulit. Karena kalau tidak hati-hati cat malah akan mewarnai wajah. “Sudut sempit, dan langit-langit bangunan menjadi salah satu tempat yang paling sulit di mural,” ujar Jamal. Karena kesulitan yang hadapi ketika membuat mural, tentunya Jamal juga telah menentukan tarif sesuai dengan besar mural, dan kesulitan membuat mural. Dia mengatakan pembayaran mural dihitung permeter persegi, karena besar gambar menentukan harga. “Kami hitung permeter persegi, untuk harga tidak bisa ditentukan, karena saya memberi harga sesuai dengan pesanan, jadi harganya bisa beda-beda,” tukas Jamal. Sementara, saat ini dirinya mengaku masih menawarkan jasa mural melalui media sosial Instagram @lapantigatiga. Dia juga berharap hasil karyanya bisa dinikmati oleh segala kalangan, selain pemilik kafe, juga pengunjung kafe. (*)

Tags

Terkini