metropolis

Kartini Depok Inspirasi Negeri

Senin, 22 April 2019 | 10:05 WIB
ILUSTRASI RADARDEPOK.COM, DEPOK – Pada 21 April biasa diperingati sebagai Hari Kartini. Seperti apakah sosok Raden Ajeng Kartini di mata perempuan yang ada di Kota Depok? Peran perempuan dalam memperjuangkan kesetaraan gendernya diilhami dari sosok RA Kartini yang membawa perempuan masuk keranah lebih luas. Tak hanya berkutat dalam kehidupan rumah tangga, namun juga berkontribusi membangun negeri. Seperti empat perempuan tangguh ini, yang selalu berperan atas kemajuan Kota Depok. Yakni istri Walikota Depok Elly Farida, istri Wakil Walikota Depok Martha Catur Wurihandini, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok Siti Chaerijah, Pengawal istri Walikota sekaligus Petugas Dishub Kota Depok Eka Dian Pertiwi. Elly Farida menilai, sosok Kartini menjadi pelopor dalam mengembalikan fitrah perempuan sesuai kodratnya di keluarga. Yakni membangun harmonisasi dalam rumah tangga walaupun berperan penting dalam pembangunan negara. "Apapun peran perempuan, harus berpegang pada fitrahnya,” ungkap Elly, yang juga menjabat sebagai Ketua TP PKK Kota Depok, kepada Radar Depok, kemarin (21/4). Selain itu lanjut Elly, bila sudah berpegang pada fitrahnya, maka akan terjalin harmonisasi keluarga. Setiap perempuan harus menjadikan Kartini sebagai motivasi dalam membangun rumah seindah surga. Sementara itu, Martha Catur Wurihandini menganggap bahwa Kartini adalah salah satu pelopor dalam pembanguan pendidikan di Indonesia. Untuk itu dia berharap peran ibu sebagai perempuan di keluarga dapat menjadi guru terbaik bagi anak-anaknya. Ia mengaku, sangat berterimakasih kepada Ibu Kartini yang telah memperjuangkan posisi perempuan agar setara dengan pria. “Tetapi tidak melupakan peran sesungguhnya, menjadi ibu dan istri untuk suami dan anak-anaknya," jelasnya. Berbeda dengan kedua perempuan di atas, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Depok, Siti Chaerijah menginginkan perempuan Indonesia harus pintar dalam membaca. Dimana perempuan yang suka membaca berdampak pada optimalisasi pembangunan bangsa dan negara. "Dalam situasi dan kondisi apapun, perempuan harus mampu membaca yang tersirat dan tersurat,” ucapnya. Artinya lanjut Chaerijah, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, agar perannya bermanfaat bagi perbaikan kualitas pribadi, keluarga, masyarakat, nusa, bangsa, negara dan agama. Bagi perempuan tangguh yang sehari-hari bekerja sebagai petugas pengawal istri Walikota Depok. Eka Dian Pertiwi mengatakan, semua perempuan dapat melakukan apa saja dan meraih prestasi di segala bidang. Dirinya melihat sosok Kartini dari ibunya yang tidak pernah mengeluh selama hidup membesarkan anak-anaknya. "Wanita indonesia harus mau berinovasi dan bekerja keras tidak cengeng dan lemah,” Eka juga menilai, saat ini zamannya emansipasi wanita maka harus bia menunjukkan apapun yang dilakukan para pria. Terpisah, penilaian sosok RA Kartini pun muncul dari Anggota DPRD Kota Depok, salah satunya Qonita Luthfiyah. Putri Kyai Syukron Mamun ini pun memiliki posisi penting di kedewanan dan partainya. Sebab, ia menjadi Ketua Fraksi PPP DPRD Depok dan Ketua DPC PPP Kota Depok. RA Kartini di mata Qonita adalah pelopor perjuangan panjang bagi emansipasi wanita di Indonesia. Kartini dengan gigih memperjuangan agar perempuan diperlakukan sama seperti kaum laki–laki. "Hari Kartini harus dijadikan motivasi dan inspirasi bagi kaum perempuan, berperan mengisi kemerdekaan," kata Qonita. Namun, sambung Qonita, hari Kartini tidak cukup hanya sebatas acara seremonial saja, tetapi bagaimana memaknai semangat perjuangan Kartini untuk diterapkan sebagai pemicu agar emansipasi dan kesetaraan gender tersebut bisa diterapkan dengan sebaik-baiknya, dan dijalankan dalam semua bidang baik politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Pemerintah harus memperkuat komitmennya untuk berbuat nyata serta mengevaluasi kebijakannya, efektifitas kebijakannya, pelaksanaan kebijakan yang ada serta melakukan langkah kongkrit, untuk masa depan perempuan Indonesia. "Ini menjadi momen untuk memotivasi kita agar mengambil bagian dan maul berkiprah dalam pembangunan dan terus menggaungkan emansipasi di Nusantara maupun di dunia. Tapi tetap, kaum perempuan jangan sampai melupakan kodratnya, baik sebagai istri dan ibu dalam keluarga. Selamat Hari Kartini untuk seluruh Perempuan di Indonesia," ucap Qonita. Senada, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Depok, Rienova Serry Donnie memandang bahwa pemikiran RA Kartini menjadi cikal bakal perempuan dihargai, dihormati dan disejajarkan dengan kaum laki-laki. "Tanpa ibu Kartini, mungkin perempuan di Indonesia masih berada di barisan belakang," tutur Rienova. Perempuan yang juga Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Tapos ini menegaskan, 'Kartini Jaman Now' bukan dilihat dari paras cantiknya, tetapi harus memiliki kecerdasan dan berprestasi tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. "Selamat Hari Kartini untuk perempuan di seluruh Indonesia. Jadilah Kartini yang cerdas dan berprestasi tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan," kata Rienova. Ketua PAC Partai Gerindra Kecamatan Cipayung, Priyanti Susilawati mengatakan, jumlah wanita lebih banyak dari laki-laki di Indonesia. Tentunya tidak boleh lagi ada keraguan. Menurut adik dari Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna ini, wanita bisa menjadi pemimpin, bisa ikut berpolitik, dalam berpolitik, wanita sama haknya dengan laki-laki. “Asal tidak melampaui batas, wanita bisa jadi penyejuk dalam rumah tangga, sosial dan politik,” kata Priyanti kepada Radar Depok. Ia menambahkan, perempuan bisa bekerja sama dengan siapapun, dan juga bisa menjadi pejuang, wanita bisa berharga, berdaya di keluarga dan sosial. Sehingga, mereka harus cerdas, pintar dan dibekali dengan pondasi yang kuat. (san/cky)

Tags

Terkini