DIBERSIHKAN : Petugas SDA dari Dinas PUPR Kota Depok saat membersihkan secara manual sampah dan gulma eceng gondok yang memenuhi Situ Pengarengan, Jalan Juanda, Kecamatan Sukmajaya, Rabu (24/7). Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Menjaga agar kualitas air di Situ Pengarengan tetap baik. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok terus berjibaku membersihkan gulma, yang menutupi hampir seluruh permukaan air. Namun rupanya Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), tidak memasukkan nama Situ Pengarengan dalam fokus kerja di 2019 untuk normalisasi.
Kepala BBWSCC, Bambang Hidayah mengatakan, pihaknya sedang fokus pada Situ-Situ yang berada di wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane untuk direvitalisasi maupun normalisasi. Situ Pengarengan tidak masuk dalam fokus kerja karena dianggap kualitas air dan sekitar situ, masih sangat baik dibanding situ lainnya.
“Ada tiga situ yang sedang kami inventarisasi seperti Rawa Kalong, Pulo, dan Cilodong. Kalau Situ Pengarengan masih cukup baik kualiatasnya, untuk sementara ini terus dilakukan pemeliharaan,” kata Bambang kepada Radar Depok, kemarin.
Namun tidak menutup kemungkinan situ yang memiliki luas kurang lebih 2 hektar ini akan dinormalisasi oleh BBWSCC. Bambang menuturkan, permasalahan yang terjadi di Situ Pengarengan adalah sampah dan pilar jalan tol yang rendah.
“Mungkin tahun-tahun berikutnya kami akan fokuskan ke Situ Pengarengan, kami lebih dahulukan yang mendesak terlebih dulu,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty menerangkan, pihaknya selalu membersihkan situ-situ di Kota Depok termasuk Situ Pengarengan yang berlokasi di Jalan Ir. Juanda, Kelurahan Abadijaya, Sukmajaya. Walaupun dalam tupoksinya, pemeliharaan situ merupakan kewenangan pemerintah pusat dalam hal ini BBWSCC.
“Kami selalu bersihkan dan pelihara, tapi kalau untuk pengerjaan proyek dan sebagainya itu ada di pusat,” beber Citra.
Pantauan Radar Depok Situ Pengarengan sedang dibersihkan oleh tiga orang petugas Dinas PUPR Kota Depok. Mereka membersihkan situ ini tanpa alat berat melainkan secara manual. Tampak hampir seluruh permukaan situ tertutup gulma-gulma berupa eceng gondok. (san)