SOSIALISASI : Walikota Depok, Mohammad Idris bersama dengan tamu undangan serta pelajar yang menjadi peserta Sosialisasi dan Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula Kota Depok, Senin (21/10). FOTO : PEBRI/RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK - Pelajar dimasa sekarang ini adalah pemimpin yang akan mengisi masa keemasan Bangsa Indonesia di tahun 2045, yakni tepat 100 tahun kemerdekaan Indonesia. Hal itu yang dikatakan, Walikota Depok, Mohammad Idris dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula Kota Depok yang diadakan oleh Kesbangpol bersama dengan KPU dan Bawaslu Kota Depok di SMAN 2 Depok.
Di kegiatan sosialisasi tersebut, turut dihadiri Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Depok, Hakim Siregar, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, perwakilan dari KPU dan Bawaslu Kota Depok, Camat Sukmajaya Tito Ahmad Riyadi, serta lurah-lurah se-Kecamatan Sukmajaya.
Dalam kesempatan tersebut, Idris menuturkan, oleh karena itu harus mempersiapkan diri dari sekarang. Karena, negara Indonesia memerlukan pemimpin yang berintegrasi tinggi dan jiwa patriotisme yang kuat. Idris mencontohkan, Soekarno dan Soeharto menjadi pemimpin negara Indonesia di kala masih muda.
"Sebagai anak muda jangan merasa tabu dengan politik. Karena politik adalah sesuatu yang mengatur dan mengarahkan, jadi politikus atau pemimpin dia berperan sebagai manager yang bisa mengatur dan mengarahkan," ucapnya.
Idris juga menjelaskan, politik juga menguasai dan mengendalikan atau dikenal dengan istilah kekuasaan. Dimana, orang yang berpolitik harus siap untuk menjadi pemimpin.
Lebih lanjut, Idris menjelaskan, pemimpin harus bisa mengayomi selayaknya seorang ayah atau bapak. Selain itu juga, melindungi terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Bahkan, pemimpin harus bisa mengambil peran dalam perubahan menjadi lebih baik lagi, dan itu dibutuhkan orang yang reformis.
"Perannya harus bisa diteladani oleh orang-orang, jadi seperti seorang guru yang selalu menyebarkan kebaikan," katanya.
Idris mengatakan, anak muda kaya akan inovasi, karena idealisnya yang masih kuat. Inovasi tidak hanya sekedar teknologi, tetapi mampu menyelesaikan permasalahan, baik yang sekarang ataupun yang akan datang. Bisa juga dengan melakukan inovasi yang bisa mengantisipasi terjadinya masalah-masalah yang akan datang.
Dengan penjelasan-penjelasan tersebut, Idris berharap siswa tidak cuek dengan dunia politik. Seperti dalam pemilihan umum (pemilu). Bukan hanya tentang mencoblos saja lalu selesai, sebagai generasi muda tentunya harus bisa berfikir panjang dengan mencoblos yang sekiranya bisa dipertanggungjawbkan secara ideologi dan keagamaan.
"Jangan cuek untuk pencoblosan di pemilu, karena itu sangat penting untuk masa depan bangsa Indonesia," tuturnya. (rd)Jurnalis/Editor : Pebri Mulya