SUKSES : Pelaku UMKM Kota Depok, A Sukestiwi alias Mba Tiwi (kerudung hijau) ketika mengisi sebuah event di Kota Depok, beberapa waktu lalu. FOTO : LUTVIATUL FAUZIAH/RADAR DEPOKBisnis yang dirintis salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Depok, A Sukestiwi alias Mba Tiwi tak melulu berjalan mulus. Sejumlah tantangan dan rintangan pernah ia hadapi dalam membangun usahanya.Laporan : Lutviatul FauziahRADARDEPOK.COM - Sejak tiga tahun lalu A Sukestiwi—biasa disapa Mba Tiwi—memulai usahanya jajanan Khas Semarang di Kota Depok. Namun, tak semua ia jalani dengan lancar. Bahkan harus jatuh bangun dalam merintis bisnis kuliner tersebut.
Ia mengaku, awalnya sempat berat menjalani usaha jajanan khas Semarang ini, bahkan diawal merintis usaha penghasilannya hanya Rp9 ribu dalam sehari.
"Pernah juga saya diusir saat jualan, karena katanya bukan standnya," tutur perempuan berhijab ini.
Sedih dan kecewa sudah pasti ia rasakan, tetapi hal itu bukan menjadi penghalang untuk dirinya terus menjalankan usaha yang telah dirintis dari Nol.
Dukungan keluarga juga menjadi penyemangat dan penguat kala ia sudah mulai frustasi dengan keadaan yang dijalani. Setiap rintangan ia nilai sebagai pelajaran berharga, agar tetap bertahan dengan segala usaha, niat serta kerja kerasnya.
Tak ada yang sia-sia dengan apa yang telah dikerjakan, kalimat tersebut selalu Tiwi tanamkan dalam hati. Tidak mau meratapi nasib yang diterpanya, ia mencoba bangkit dengan mengikuti berbagai pelatihan bagi UMKM agar dapat memajukan dan mengembangkan usahanya.
Dengan mengikuti sejumlah pelatihan, perlahan tapi pasti mulai belajar banyak dalam dunia usaha khususnya kuliner, dari situlah baik pendapatan hingga kualitas produknya mulai menunjukan peningkatan.
“Intinya jangan mudah puas, sampai sekarang saya masih tetap berusaha belajar agar bisnis yang sedang dijalani terus meningkat dan dikenal banyak orang,” tuturnya. (*)Editor : Pebri Mulya