metropolis

Harga Telur Naik Rp4.000 di Depok

Jumat, 26 Juni 2020 | 09:08 WIB
HARGA NAIK : Pedagang menata telur dagangannya di Pasar Agung, Jalan Proklamasi Raya, Kecamatan Sukmajaya, Rabu (24/6). Harga telur naik dari Rp23.000/kg menjadi Rp27.000/kg. FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Emak-emak di Kota Depok pasti kelimpungan dengan harga telur saat ini. Kamis (25/06), di sejumlah pasar tradisional Kota Depok salah satu bahan pokok ini naik sampai Rp4.000 menjadi Rp27.000 per kilogram (Kg)-nya. Agen telur di Pasar Agung Jaya, Faisal (40) menjelaskan, kenaikan telur dipicu dari banyaknya permintaan yang kini terus menggelar bantuan sosial (Bansos), yang menjadikan telur sebagai kebutuhan utama. "Sekarang lagi ramai sama bansos pasti mempengaruhi harga telur, karena permintaan banyak dan stoknya semakin berkurang. Otomatis harga telur naik," jelas Faisal kepada Radar Depok, Kamis (25/06). Namun, kenaikan telur tak langsung melonjak drastis, dalam satu minggu mengalami kenaikan bertahap, mulai dari Rp23 ribu menjadi Rp25 ribu, kini merangkak ke Rp 27 ribu perkilo. Kenaikan itu, kata dia, juga mempengaruhi pemesanan para pelanggan. Sebelumnya, satu pelanggannya bisa membeli telur dalam jumlah 10 kilo perhari, kini menurun menjadi 8 kilo perhari. "Memang tidak ada pengurangan penjualan, tapi penurunan pemesanan. Tidak seperti harga normal," ungkapnya di los dagangannya. Hal serupa juga dialami Agen telur di Pasar Musi, Haikal (31). Harga telur di agen miliknya tak jauh berbeda, mulai dari Rp25 ribu hingga Rp27 ribu perkilo. Perbedaan itu disebabkan dari besar kecilnya ukuran telur. Namun, untuk kualitas semua sama tak ada perbedaan, baik telur lokal maupun telur dari luar pulau Jawa. "Kualitas sama. Cuma perbedaan di kulit telur, ada yang tipis sama ada tebal. Itu saja," papar Haikal. Agen yang dikelola Haikal juga menyediakan pembelian telur dengan ukuran satu peti. Namun ,harganya juga mengalami kenaikan tapi untuk satu peti naikan seribu perkilonya. "Isi satu peti isinya 15 kilo. Jadi harganya Rp26 ribu sekilonya, total sekitar Rp390 ribu," terangnya. Ternyata hal tersebut juga dirasakan salah satu pelanggan pembuat kue rumahan alias Home Made, Diana. Perempuan yang berdomisili di Kelurahan Mekarjaya ini mengaku, menurunkan pembelian telurnya secara drastis menjadi empat sampai lima kilogram, sebelumnya ia bisa membeli hingga satu peti telur untuk stok di rumahnya. "Terasa sekali. Soalnya bahan dasar kue pasti rata-rata dari telur. Bahkan yang diambil hanya putih telur saja," katanya saat dikonfirmasi. Namun ia tak kehabisan akal, untuk terus memenuhi pesanan para pelanggannya. Diana menutupinya dengan membeli sejumlah telur retak, tapi kondisinya masih baik dan layak konsumsi hanya bentuknya saja yang kurang baik. Karena saat proses pengiriman terbentur. "Itu harganya jauh di bawah harga pasaran. Bisa Rp20 ribu satu kilo. Telur itu juga alami kenaikan seribu, biasanya kalau normal Rp19 ribu," bebernya. Menimpali hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Depok, Zamrowi Hasan mengatakan, Disperindag Kota Depok terus melakukan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Kota Depok. Setiap harinya, melalui UPT sejumlah pasar di bawah naungan Disperindag Kota Depok, memberikan pemantauan harga. “Untuk harga telur terpantau normal dan tidak ada kenaikan harga,” ujar Jamrowi kepada Radar Depok. Dia menjelaskan, harga telur ayam ras di Kota Depok Rp25.500 hingga Rp26.000 per kilogram dan telur ayam kampung Rp55.000 perkilogram. Disperindag Kota Depok secara rutin melakukan pematauan dan suplai kebutuhan di Kota Depok. Apabil terjadi kelangkaan, Disperindag Kota Depok akan melaporkan ke Bulog dan instansi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Terkait operasi pasar mengantisipasi harga kebutuhan pokok menjelang Idul Adha, lanjut Jamrowi, Disperindag Kota Depok akan melihat situasi dan perkembangan di pasar tradisional dibawah naungan Disperindag Kota Depok. “Kita lihat nanti situasinya,” tutup Zamrowi. (rd/arn/dic)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu (IG : @kelmanutuarnet), Dicky Agung Prihanto (IG : @iky_slank) Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini