DIRESMIKAN : Suasana peresmian Yayasan Taman Pintar Pergerakan Muda Mudi Depok (PMMD). FOTO : ISTIMEWAPandemi Covid-19 yang melanda Kota Depok, sempat membuat kegiatan belajar mengajar di Taman Pintar Pergerakan Muda Mudi Depok (PMMD) mengalami hambatan. Laporan: Indra Abertnego SiregarRADARDEPOK.COM - Ketua Yayasan Taman Pintar PMMD, Mohammad Kahfi beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan menuju ruang belakang gedung yayasan tersebut.
Tak lama dia kembali dengan sepiring singkong rebus yang baru saja matang. Terlihat dari kepulan asap yang sayup-sayup terbang di udara."Silakan dicicipi, enak buat temen ngopi," kata Kahfi kepada Radar Depok.
Kahfi kembali melanjutkan ceritanya. Dia mengatakan, semenjak adanya kedatangan 'tamu tak diundang' dari Provinsi Wuhan, Tiongkok, kegiatan belajar mengajar di sana sangat terdampak.
"Karena ada PSBB, kegiatan belajar mengajar sempat terdampak," tuturnya.
Dia mengungkapkan, kegiatan belajar mengajar di sana sempat terhenti selama dua minggu lantaran pemberlakuan PSBB tahap satu di Depok. Akan tetapi, orang tua murid meminta untuk dibuka kembali. Sebab, mereka tidak ingin anaknya ketinggalan materi pelajaran.
"Mau gak mau kegiatan belajar kami buka kembali. Tetapi, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," bebernya.
DIRESMIKAN : Suasana peresmian Yayasan Taman Pintar Pergerakan Muda Mudi Depok (PMMD). FOTO : ISTIMEWA
Selain itu, pihaknya juga sampai harus membuat penguat sinyal WiFi agar anak-anak di sekitar taman pintar bisa menikmati akses WiFi gratis untuk mengikuti belajar jarak jauh di sekolahnya.
"Kami memasang beberapa alat penguat sinyal supaya akses WiFi lebih luas dan lebih cepat mendukung kegiatan belajar anak-anak tak mampu di sekitar kami," pungkasnya. (*)Editor : Pebri Mulya