metropolis

BPBD Cari 33 Relawan Pemulasaraan, Satu Tim Dibayar Rp1,5 Juta

Jumat, 16 Oktober 2020 | 09:57 WIB
SIMULASI PEMULSARAAN : Petugas serta Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok saat menggelar simulasi pemulsaraan jenazah covid 19 sesuai dengan peraturan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. FOTO : DAMKAR FOT RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Warga Depok yang ingin jadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 bisa segera bergabung. Kamis (15/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, masih kekurangan 33 relawan. Nantinya, satu tim pemulasaraan akan digaji Rp1,5 juta. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadan Kebakaran Depok, Denny Romulo Hutauruk menegaskan, saat ini, relawan pemulasaraan kekurangan personel. Sebelumnya, ada 35 relawan dan sekarang hanya tersisa 11 relawan. Hal ini, membuat BPBD berupaya dalam memenuhi jumlah relawan. Semestinya, untuk jumlah ideal membutuhkan 44 orang relawan pemulasaraan "Memang kami kekurangan, itu saya akui. Tapi tetap kita maksimalkan. Seharusnya setiap kecamatan membutuhkan 4 orang relawan," ungkap Denny kepada Radar Depok, selepas acara simulasi pemulasaraan jenazah Covid-19 bagi relawan serta personel, di Markas Damkar Kota Depok, Kecamatan Cilodong, Kamis (15/10) Demi menjaga semangat relawan, BPBD Depok memberikan honor Rp1,5 juta bagi setiap tim yang ada di kecamatan. Wajib dihuni empat tenaga relawan pemulsaraan covid 19. Tentunya kekurangannya SDM berdampak, sehingga dari 11 relawan yang masih aktif memberikan pelayanan pemulasaraan secara bersama. “Tidak ada yang terbagi untuk setiap kecamatan,” jelasnya. Dia membeberkan, dalam memaksimalkan kinerja para relawan pemulasaraan, pihaknya memberikan peralatan yang menjadi keperluan utama. Seperti seragam APD, masker, satung tangan, latex, face shield, alat semprot, serta kain kafan. Semua demi menunjangan kinerja relawan. "Mereka memang mengeluh kalau perlengkapan minim. Jadi kami dari BPBD Depok memberikan kebutuhan utama untuk memaksimalkan kinerja," ungkap Denny. Menurutnya, kegiatan simulasi pemulasaraan ini bentuk edukasi kepada petugas, agar mengetahui standar pemulasaraan jenazah Covid-19 yang baik dan benar. SIMULASI PEMULSARAAN : Petugas serta Relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok saat menggelar simulasi pemulsaraan jenazah covid 19 sesuai dengan peraturan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. FOTO : DAMKAR FOT RADAR DEPOK   "Ini sesuai dari protap Kemenkes, jadi kita harus paham dan kuasai," tegasnya. Dalam menjalankan simulasi serta rapat koordinasi, Damkar dan BPBD Depok juga menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Edukasi yang dikemas dengan diskusi juga mendengarkan laporan dari relawan soal kesulitan, serta kendala di lapangan selama menangani pandemi Covid-19 di Kota Depok. Dalam kegiatan simulasi tersebut di saksikan juga koordinator setiap pemakaman, diantaranya Koordinator TPU Kalimulya 3 Abisdin, Koordinator TPU Kalimulya 1 Warsundar,  TPU Lamperes , serta TPU wilayah Tapos, Sawangan, dan TPU Kampung Serab. (rd/arn)   Jurnalis : Arnet Kelmanutu Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini