metropolis

Ulama Cinere Mau Dibunuh

Sabtu, 31 Oktober 2020 | 09:52 WIB
Ulama Cinere, Ahmad Tajul Aspia yang menjadi target pembunuhan.   RADARDEPOK.COM, DEPOK - Entah apa yang ada dalam pikiran Muhammad Romadhon. Pria berusia 24 tahun ini, Jumat (30/10) sekira pukul 03:15 WIB dini hari menyatroni rumah ulama di Jalan Masjid 1 Kelurahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok. Kuat dugaan pria yang tinggal masih dalam satu RT ini, mau membunuh Ulama Ahmad Tajul Aspia. Korban kejahatan, Ahmad Tajul Aspia mengatakan, pada malam itu dia dan lainnya selesai mengadakan talim dan ratiban, tiba-tiba ada suara lari dan pintu gerbang terbuka. Tidak lama terdengar suara dobrakan pintu gerban, dan ada suara orang yang menyebut-nyebut namanya. “Kejadiannya menjelang makan malam selesai ratib, ada suara dobrakan di depan gerbang rumah. Saya yakin pelaku tidak bisa membuka pintu gerbang,” tuturnya kepada Radar Depok, Jumat (30/10). Karena pelaku berteriak menyebut nama Haji Tajul dan melontarkan kata akan membunuh. Maka, semua orang yang ada di dalam bergegas keluar. Saat ramai orang keluar, pelaku yang bernama Muhammad Romadhon sempat kabur. Lalu, dikejar dan tertangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Anehnya pelaku tidak membawa alat apa pun, hanya membawa tas yang tidak diketahui isinya. Setelah tertangkap, pelaku yang berusia 24 tahun diamankan dan diinterogasi. “Saat diinterogasi, pelaku kayak sadar ngga sadar. Ditanya nama dan rumah juga tidak mau jawab,” jelasnya. Karena keadaan sudah mulai ricuh, dia mengaku segera melapor kepada pihak RT dan RW setempat. Serta menelpon polisi untuk segera mengamankan pelaku. Tidak lama kemudian polisi datang dan mengamankan pelaku. Saat menunggu polisi datang, orangtua dari pelaku pun datang. Mereka mengaku, tidak mengetahui tindakan anaknya kala itu. Ulama Cinere, Ahmad Tajul Aspia yang menjadi target pembunuhan.   “Pelakunya itu orang pendatang dan tinggal tidak jauh dari rumah saya. Bahkan masih satu RT,” ungkapnya. Setelah diamankan oleh polisi, pelaku diinterogasi dan diproses. Sejauh ini, pelaku masih dalam proses pemeriksaan. “Dari hasilnya sih bisa disimpulkan bahwa dia ada gangguan jiwa. Tapi saya masih menunggu hasil dari pihak rumah sakit dan kepolisian, hasilnya keluar besok,” sambungnya. Kalau terbukti pelaku tidak mengalami gangguan jiwa, Tajul akan terus memproses sampai ke jalur hukum. Namun, kalau memang pelaku mengalami gangguan jiwa. Dia akan membantu pelaku agar cepat sembuh. “Ini pelajaran bagi saya dan guru-guru maupun ulama lain, agar lebih hati-hati. Bahwa kejadian seperti ini bukanlah hoaks, kejadian ini asli saya alami sendiri,” tutupnya. (rd/cr3)   Jurnalis : Putri Disa Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini