metropolis

Menilik Perjalanan Veteran Angkatan Laut, Kabul Umar : Ikut Amankan Ketua Perwakilan Cabang PKI di Cilacap (2)

Sabtu, 14 November 2020 | 09:51 WIB
OPERASI : Kabul Umar bersama Kompi Yon 4 Para saat operasi Tim Tim, Same. FOTO : ISTIMEWA   Tak lama selepas mengenyam pendidikan SECATAMKO AURI di Surabaya dan PARA DASAR 1965. Kabul Umar ditempatkan di Yon 8 Paramko. Laporan: Daffa Andarifka Syaifullah RADARDEPOK.COM - Juli 1965, kala itu merupakan periode awal penugasannya sebagai KKO AL di salah satu batalyon yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan. Jakarta menjadi tempat penugasan pertama saat dia mengabdikan diri sebagai abdi negara. Sang pemuda asal Madiun ini dengan gagah berani menjalankan tugasnya sebagai Tamtama. Ditempatkan di salah satu kompi, membuat dia harus mengakrabkan diri, dan bersinergi demi menjaga kesatuan NKRI. 1 Oktober 1965 bertepatan dengan peristiwa Gerakan 30 September PKI. Dewan jendral dan tujuh jendral dibantai, hingga akhirnya seluruh wilayah di Ibukota tak tenang. Dia ditugaskan. "Waktu kejadian G30S di Jakarta, saya dapat penugasan pengamanan karena kejadian tersebut. Karena kondisi Ibukota sendiri mencekam,” ujarnya mengingat. Kemudian, saat itu dia dapat panggilan berkumpul di Yon 8 untuk membagi tugas. Satu Kompi J, termasuk bapak anak dua ini mendapat tugas di suatu kampung wilayah Cilacap, Jawa Tengah. Di sana Umar mengamankan para Ketua Perwakilan Cabang atau Tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) di Cilacap. Pasukan Gabungan telah bersiap untuk menuju tempat penugasan masing-masing. Khusus untuk Kompi J Yon 8 Paramko yang dikomandoi Kapten KKO Jaswadi dankompi, bersama TNI Angkatan Darat (AD) akan menangkap PKI di Majnang, Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah. "Waktu itu pasukannya gabungan. Selain dari Kompi J, ada juga dari TNI AD yang lokasi penugasannya sama," bebernya. OPERASI : Kabul Umar bersama Kompi Yon 4 Para saat operasi Tim Tim, Same. FOTO : ISTIMEWA   Puluhan mobil berangkat menuju Cilacap. Dengan koordinasi bersama pejabat setempat, Koramil dan Kodim. Ratusan orang dari pasukan gabungan tersebut tiba di suatu kampung daerah Majnang. Ratusan orang yang tergabung di dalam keanggotaan PKI pun sontak kaget, dan pasrah dengan kepungan dari pasukan bersenjata. "Kalau tokoh terkenal saya lupa siapa saja yang diamankan. Yang jelas, karena pecahnya kejadian di Jakarta, maka para pengurus PKI di seluruh wilayah harus diamankan. Di Cilacap sendiri jumlahnya ada ratusan dan mereka diamankan Dandim dan kepolisian setempat," ucapnya. Tanpa ada perlawanan, akhirnya anggota PKI di kampung tersebut dapat diamankan untuk diantar ke salah satu Lapas terkenal di Cilacap. "Kami berkoordinasi dengan lurah, camat, koramil, dan kodim dalam pengamanan ratusan orang para anggota PKI oleh polisi dan dandim. mereka diangkut dengan menggunakan mobil dari instansi terkait dan dibawa ke Lapas Nusa Kambangan," terangnya. Setelah penugasannya di Cilacap selesai, sebulan kemudian dia mendapat tugas Dwikora mengganyang Malaysia. Dan disusul dengan operasi Tim Tim. Tepat pada 2001, dia menyatakan pensiun sebagai Marinir. Umar mengatakan, arti veteran yang sesungguhnya adalah angkatan bersenjata yang melawan warga asing. "Veteran itu mereka yang sudah berjaya melawan asing. Kalau masih melawan bangsa sendiri, itu bukan termasuk Veteran," paparnya. Kini, dia menikmati masa senjanya bersama istri tercinta dengan memiliki dua anak dan dua cucu. (*)   Editor : Pebri Mulya

Tags

Terkini