metropolis

150 Guru Dijejali Ilmu Sejarah Kota Depok

Jumat, 2 April 2021 | 08:46 WIB
RADARDEPOK.COM - Guru sejarah di Kota Depok dapat ilmu baru soal seluk beluk kotanya. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, membina sedikitnya 150 guru sejarah. Guru negeri maupun swasta ini diberikan ilmu nilai-nilai sejarah Kota Depok secara detail. Kasi Kebudayaan Disporyata Kota Depok, Ahmad Fadillah mengatakan, Disporyata Kota Depok menggelar kegiatan pembinaan nilai-nilai sejarah Kota Depok, karena melihat banyak masyarakat yang belum mengenal sejarah dan kebudayaan Kota Depok. “Kami melaksanakan kegiatan ini, karena kami melihat masih banyak masyarakat yang memang belum mengenal Kota Depok seperti apa. Termasuk juga latar belakang Kota Depok, serta peninggalan sejarah masa lalu, situs, dan lainnya,” tuturnya kepada Harian Radar Depok, Kamis (1/4). Peserta dari kegiatan nilai-nilai sejarah Kota Depok adalah guru sejarah SMP Negeri yang diharapkan mampu meneruskan. Dan memberikan informasi kepada para peserta didiknya. Selain itu, guru sejarah dinilai memiliki basic ilmu kesejarahan, sehingga bisa memberikan informasi yang lebih. “Ketika mereka kami bekali dengan materi selama kegiatan ini, diharapkan guru sejarah ini bisa meneruskan pengetahuannya kepada para peserta didik di sekolahnya masih-masing,” lanjutnya. Materi yang diberikan ada dua. Yang pertama terkait sejarah dari segi kearsipan yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok yang menyampaikan sejarah pemerintah Kota Depok dari zaman saat masih bergabung dengan Kabupaten Bogor, kemudian mekar menjadi kota mandiri. “Dan yang kedua, materinya terkait sejarah Kota Depok di masa lampau sampai asal mula nama Kota Depok,” lanjutnya. Selain diberikan materi, para peserta yang hadir diajak berkeliling ke lokasi budaya di Kota Depok atau City Tour. Seperti jalan ke Makam Tubagus Pangaluwing, Makam Syekh Muhammad Yusuf, dan Komplek Jalan Pemuda. “Jadi, selain materi yang didapat. Guru juga bisa dapat melihat secara langsung kebudayaan yang ada disini,” ucapnya. Perlu diketahui, kegiatan nilai-nilai sejarah dilaksanakan dalam dua hari. Mulai dari Rabu (31/3) sampai dengan Kamis (1/4). Total guru sejarah yang ikut sebanyak 150 orang dan dibagi dalam dua hari.(rd/dis) Jurnalis : Putri Disa Editor : Fahmi Akbar

Tags

Terkini