metropolis

Dua Dinas di Depok Kena Refocusing Rp63,5 Miliar, Rp35,6 Miliar Buat Penanganan Covid-19

Senin, 19 Juli 2021 | 08:01 WIB
RADARDEPOK.COM - Kondisi kasus pandemi Covid-19 yang terus mengalami kenaikan mengharuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok memutar otak soal anggaran. Pemkot Depok telah merelokasikan sekitar Rp35,6 miliar untuk Belanja Tidak Terduga (BTT) penanganan Covid-19. Dan sudah merefocusing anggaran Perangkat Daerah (PD) sebesar Rp63,5 miliar. Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Depok, Nina Suzana mengatakan, terkait refocusing tahun 2021 yang sudah dilaksanakan sekitar Rp63,5 miliar. “Rp63,5 miliar adalah hasil refocusing dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim,” tuturnya kepada Radar Depok, Minggu (18/7). Lebih lanjut, Nina menjelaskan, refocusing yang pertama adalah untuk menyesuaikan dengan pendapatan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Pemerintah Pusat, yang berkurang Rp27,9 miliar. Sebelumnya besaran DAU adalah Rp871,6 miliar, setelah dilakukan penyesuaian menjadi Rp843,6 miliar. “Hasil refocusing dikurangi penyesuaian DAU, mendapatkan sisa sekitar Rp35,6 miliar yang direlokasikan ke belanja tidak terduga untuk penanganan Covid-19,” jelasnya. Sedangkan rincian refocusing per PD, bisa langsung ditanyakan ke dinas masing-masing. Namun, untuk sekarang ini baru hanya dua dinas yang direfocusing. Anggaran yang biasanya direfocusing diantaranya adalah pekerjaan fisik yang belum prioritas untuk dilaksanakan pada tahun ini, pembelian alat berat, pembangunan sekolah dan puskesmas. “Serta belanja-belanja lainnya, sesuai usulan dari perangkat daerahnya,” ungkapnya. Nina juga menambahkan, pada tahun lalu (2020), hasil refocusing yang akhirnya ke BTT adalah sebesar Rp168 miliar. “Untuk tahun lalu, dana refocusing ke BTT sekitar Rp168 miliar,” tambahnya. Sementara, Sekretaris DPUPR Kota Depok, Indah Citra Yulianty mengaku, memang ada pemangkasan anggaran yang kena refocusing. Kendati ada refocusing, setidaknya dana peralihan tersebut buat penanganan Covid-19 di Kota Depok. Memang saat ini, membutuhlan dana besar buat menghadapi Virus Korona (Covid-19). “Iya kena refocusing, yang terpenting dana tersebut buat penanganan Covid-19),” jelasnya singkat. Sebelumnya, Wakil Walikota Depok mengatakan, refocusing yang akan dilakukan mula-mula adalah pos anggaran yang sedianya dipakai untuk pembangunan fisik. "Kalau yang sampai dengan bulan ini ada proyek yang belum dilelang, maka akan kita hentikan sementara anggarannya dan dialihkan untuk BTT (belanja tidak terduga). Target (refocusing) memang ada di Dinas PUPR dan Disrumkim," ujar Imam. Mengenai proyek mana saja yang sekiranya bisa ditahan pembangunannya, Imam mengambil contoh revitalisasi trotoar sepanjang Jalan Margonda Raya. "Ini misal ya, pembangunan trotoar Margonda. Kalau memang belum ada proses lelang, maka akan kita tahan dulu dan (anggarannya) dialihkan untuk penanganan Covid-19," ungkapnya. Hasil refocusing itu nantinya, diharapkan dapat menambah saldo BTT yang hampir habis digunakan untuk penanganan Covid-19 selama satu tahun lebih. Imam mengklaim, jumlah BTT tersisa tinggal Rp15 miliar dari Rp100 miliar yang awalnya dianggarkan. "Kita targetnya nanti BTT bisa bertambah sekitar Rp70 miliar. Nanti akan dilihat (pembangunan) mana-mana saja yang bisa kita alihkan sementara untuk penanganan Covid-19 ini," pungkasnya.(dis/rd) Jurnalis : Putri Disa Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini