metropolis

Peduli Lindungi jadi Syarat Maulid Nabi

Minggu, 17 Oktober 2021 | 22:05 WIB

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Ada hal baru dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Penyelenggara maulid diminta menyiapkan aplikasi Peduli Lindungi. Begitu juga sebaliknya, peserta yang masuk dalam pelaksaan tersebut harus mengakses aplikasi tersebut.


Humas Kementerian Agama Kota Depok, Lan Setiawan menegaskan, aturan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Menteri Agama No SE 29 Tahun 2021 Pedoman Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan (PHBK) pada masa Covid-19.


Semua yang melangsungkan wajib menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, baik di daerah PPKM Level 1 sampai 4. "Dalam penyelenggaraan Maulid Nabi, dilarang melakukam pawai atau arak-arakan yang melibatkan peserta dalam skala besar," terangnya kepada Radar Depok, minggu (17/10).


Memang secara aturan dari Kementerian Agama RI, bagi daerah yang masih dalam PPKM level 3 dan 4, lebih dianjurkan untuk melangsungkan Maulid Nabi secara online. Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan bila melangsungkan secara tatap muka.


Pertama, peringatan maulid harus dilakukan di ruang terbuka. Kedua, bila dilakukan di dalam ruangan misalnya di masjid dan musala, maksimal peserta harus 50 persen. Ketiga, peserta yang harus jadi prioritas dari warga sekitar. Keempat, menerapkan protokol kesehatan serta koordinasi dengan Satgas Covid-19.


"Semua harus diperhatikan. Pada prinsipnya edaran dari Kemenag itu menyesuaikan atau mengikuti keadaan dan kebijakan dari pemerintah daerah setempat," ungkapnya.


Lan menegaskan, bagi penyelenggara juga harus melarang peserta yang berusia 60 tahun ke atas dan ibu hamil, agar ikut secara daring. Sehingga penyelenggara wajib menyajikan siaran secara daring untuk memberikan kesempatan peserta tersebut ikut perayaan Maulid Nabi.





Lalu, penyelenggara untuk tidak memutarkan kotak amal ke setiap peserta untuk menjaga kontak antar peserta. Sebelum dan sesudah penyelenggaraan lokasi harus di semprot disinfektan untuk melakukan pencegahan penularan di lokasi penyelenggaraan.


"Penceramah juga harus memberikan pesan kepada masyarakat tentang kedisiplinan protokol kesehatan," tandas Lan. (rd/arn)


Jurnalis : Arnet Kelmanutu


Editor : Junior Williandro

Tags

Terkini