Sudah banyak remaja yang menjadi inspirasi bagi remaja lain. Salah satunya Isnaeni Retno Miranti. Isna, sapaannya, sudah menjadi Duta Generasi Berencana (Genre) Putri tahun 2020. Isna juga mengisi kegiatan-kegiatan yang positif seperti mengadakan program Edukasi Peer Counselor (Edupeec).
Laporan : Ivanna Yustiani
RADARDEPOK.COM, Berkomunikasi dengan banyak orang adalah salah satu hobi Isnaeni Retno Miranti. Perempuan yang masih menduduki bangku kuliah di Universitas Indonesia ini berminat untuk mendaftarkan dirinya dalam ajang Kompetisi Genre Kota Depok 2020. Program Genre yang merupakan program pemerintah dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional berjenjang mulai dari tingkat RW.
Pada Genre Lingkup RW diwadahi oleh Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK) dimana para remaja aktif mengisi kegiatan. Begitupun dengan lingkup RW Isna yang berada di Kelurahan Sukatani, Kecamatan Tapos.
Kemudian, Isna mendaftar untuk ikut di Genre mukai dari tingkat Kelurahan hingga Kecamatan. Dengan berbagai proses yang dilaluinya Isna berhasil mendapat juara satu dan menjadi Duta Genre Kota Depok 2020.
"Kebetulan tingkat kota pemilihan 2020 pemilihan Genre. Mulai daftar, kelurahan dan kecamatan dan sampai juara satu Kota Depok," ujar Perempuan berparas cantik.
Alasan Isna berminat mengikuti ajang Genre tingkat Kota Depok, Karena awalnya ia memiliki kesempatan dan tertarik dengan isu-isu yang ada di Genre. Selain itu, ini merupakan langkah tepat yanh menurutnya dapat menfimplementasikan teori-teori di kuliah dan sebagai tempatnya untuk upgrade skill dan public speaking.
Masuk di tahun 2021, Isna mewakili Kota Depok sebagai finalis Genre tingkat Provinsi Jawa Barat, meski tidak menang, dirinya masih optimis untuk dapat mendaftar di tahun selanjutnya. Tak hanya itu, banyak kontribusi Isna dalam kegiatan salah statusnya aktif di PIK remaja.
Bertujuan untuk mengajak para remaja dalam public speaking dan konseling kesehatan, Isna pun membuat program Inovasi yang dinamakan Edukasi Peer Counselor (Edupeec). PIK remaja mendidik para remaja untuk konseling tentang apapun.
Salah satu alasan lainnya dengan membangun program ini juga untuk mengajak teman-teman karena program Edupeec ini tidak hanya sebagai ikon sebuah program, tapi dilibatkan untuk inovasi dan berkreasi untuk speak up, karena melihat remaja-remaha memiliki potensi namun belum memiliki wadah.
"Pada program ini kami ajarkan public speaking, konseling kesehatan ataupun masalah-nasalah yang ada pada remaja," tutup Isna. (bersambung)