RADARDEPOK.COM, DEPOK – 2021 terbilang menjadi tahun yang cukup berat bagi Kota Depok. Ledakan Covid-19 varian Delta terjadi, sejalan dengan angka kemiskinan yang merambat naik.
Tapi yang menarik, masih di 2021, angka pengangguran justru menunjukan hasil terbalik. Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, angka pengangguran di tahun tersebut justru mengalami penurunan.
Kepala BPS Kota Depok, Mufti Swaghara mengatakan tingkat pengangguran Kota Depok tahun 2021 turun 0,11 persen menjadi 9,67 persen dibadning tahun 2020 yang mencapai 9,87 persen.
“Terjadi sedikit penurunan di Depok pada tahun 2021, tapi tetap bagus karena beberapa wilayah di Jawa Barat (Jabar) malah ada yang mengalami kenaikan,” kata Mufti, Senin (21/2).
Dia mengungkapkan, jumlah penduduk yang bekerja dan pengangguran di Depok pada Agustus 2021 diantaranya : 1.089.295 bekerja, 117.816 pengangguran , 720.646 bukan angkatan kerja. Sedangkan jika dibagi berdasarkan gender laki laki yang bekerja 670.284, pengangguran 76.303, bukan angkatan kerja 220.047, perempuan bekerja 419.011, pengangguran 41.513, bukan angkatan kerja 500.599.
“Jika menurut status pendidikan, pengangguran lulusan SD 9.211, SMA 31.470, SMK 47.534, Diploma 5.468, Sarjana 11.049,” tuturnya.
Dia menyebutkan, profesi penduduk Depok berdasarkan lapangan pekerjaan dibagi menjadi tiga, pertanian, manufaktur, jasa – jasa. Untuk pertanian berjumlah 8.998 penduduk, manufaktur 198.561, jas – jasa 881.736.
“Sedangkan menurut status pekerjaan utama, penduduk yang berusaha sendiri berjumlah 2381.807, berusah dibantu pekerja tidak tetap 49.408, bersuaha dibantu pekerja tetap dan dibayar 45.695, buruh/karyawan/pegawai 657.698, pekerja bebas 45.240, pekerja keluarga/tidak dibayar 59.447,” imbuhnya.
Dia menambahkan, penurunan angka pengangguran ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya meningkatnya perekonomian di tingkat Pusat maupun Provinsi Jawa Barat.
“Semoga pengangguran terus berkurang,” pungkasnya. (rd/dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Junior Williandro