RADARDEPOK.COM – Beberapa hari belakangan, Kota Depok sedang dilanda cuaca ekstrem. Mulai dari panas terik, hingga hujan disertai angin kencang. Hal ini berdampak pada munculnya fenomena bencana alam di beberapa wilayah Kota Depok.
Untuk itu, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok terus meningkatkan kesiagaan, untuk menangani bencana alam yang terjadi di Depok.
Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan Bencana DPKP Kota Depok, Deni Romulo Hutauruk mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan kesiap siagaan personel serta berkoordinasi dengan perangkat daerah (PD) terkait, seperti Satgas Banjir Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Depok, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
“Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disrumkim), Dinas Sosial (Dinsos), Palang Merah Indonesia (PMI), Tagana, dan relawan kebencanaan yang ada di Depok, agar bila terjadi kebencanaan di Depok, kita sudah siap untuk menanganinya dari berbagai aspek,” kata Deni, Jumat (20/5).
Dia mengungkapkan, DPKP sendiri sampai saat ini masih menyiagakan personel sebanyak 70 orang, perahu karet, pompa, alat penyelamatan, alat selam, linggis dan gergaji mesin di markas mereka.
“Kami menerapkan sistim piket, jadi DPKP akan standby untuk menerima laporan masyarakat selama 24 jama. Hal ini agar bila mana terjadi kebencanaan kami sudah bisa langsung bergerak menanganinya,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, dalam sepekan belakangan DPKP Kota Depok sudah menangani berbagai macam kejadian bencana, mulai dari pohon tumbang, banjir, angin puting beliung yang menimpa rumah warga, dan bencana non alam lainnya.
“Selain penyelamatan, kami juga punya tugas sosial untuk membantu meringankan beban korban bencana. Maka itu kami juga kerap membagikan bantuan kepada korban bencana mulai dari bahan makanan, obat-obatan, hingga pakaian,” bebernya.
Deni menambahkan, masyarakat juga diminta untuk siap sedia menghadapi kebencanaan. Dia mengimbau khususnya ketua lingkungan yang sudah dibekali ilmu mitigasi kebencanaan untuk menerapkan ilmunya dalam menghandle bencana yang terjadi sampai bantuan datang.
“Masyarakat harus tanggap bencana. Ilmu tanggap kebencanaan sekarang sudah mudah diakses di internet, di luar ilmu mitigasi kebencanaan yang kerap kami berikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (dra)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Ricky Juliansyah