metropolis

Berkenalan dengan Danramil 05 Sawangan, Kapten Inf Maman Jaya (1) : Berawal dari Anak Tukang Sayur

Jumat, 19 Agustus 2022 | 00:25 WIB
Danramil 05/Sawangan, Kapten Inf Maman Jaya

Dalam perjalanan karir yang panjang, tentunya Danramil 05 Sawangan, Kapten Inf Maman Jaya memiliki perjalanan yang penuh lika liku. Semua ia jelaskan dengan detail bagaimana asal mula dirinya berkarir hingga kini yang menjadi Danramil 05 Sawangan.

Laporan : Aldy Rama

RADARDEPOK.COM, Tegur sapa yang hangat dari seorang Danramil 05 Sawangan, Kapten Inf Maman Jaya ketika menemui awak Radar Depok. Pasalnya, perjanjian dari kedua belah pihak sudah direncanakan untuk membahas karir-karir yang gemilang sejak dahulu hingga kini dirinya menjadi seorang Danramil 05 Sawangan.

Dirinya menunggu di ruangannya yang terdapat empat kursi diperuntukkan bagi tamu yang hadir, lengkap dengan meja di tengahnya yang terdiri dari berbagai sajian. Diantaranya, dua gelas kopi, camilan berupa gorengan yang diwadahi di atas piring berukuran sedang, dan tiga botol air mineral 330 mililiter (ml) yang salah satunya sudah ditengguk setengah.

Percakapan berawal mula dari dirinya dilahirkan, Danramil 05 Sawangan, Kapten Inf Maman Jaya mengungkapkan bahwa dirinya merupakan asli orang Cikarang, Bekasi dengan status kelahiran Februari 1967.

“Setelah lulus Sekolah Dasar (SD), ibu saya menetap di Cikarang, namun saya ikut ayah ke Jakarta untuk jualan sayur karena saat itu punya lapak di Pasar Palmeriam, jadi yang seharusnya saya sudah masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), sekolah saya sempat tertunda satu tahun karena membantu ayah saya di pasar, setelah satu tahun itu baru saya masuk jenjang SMP karena ajakan dari rekan-rekan saya di Jakarta,” ungkapnya dengan jelas.

Maman, dengan usia yang kala itu masih sangat muda mendapat dukungan dari rekan-rekannya untuk mengajak sekolah bersama. Kemudian, ia beserta teman-temannya tersebut akhirnya sekolah di salah satu SMP di Manggarai dengan jam belajar dari petang hingga malam hari, dengan jenjang pendidikan yang ia jalani tiga tahun tersebut, kemudian dirinya masuk ke Sekolah Teknik Menengah (STM) di Kramatraya, setelah lulus dalam waktu tiga tahun, kemudian Maman melanjutkan pendidikannya dengan mendaftar menjadi tentara sekitar tahun 1989 di Jakarta.

“Alhamdulillah, saya lolos Sekolah Calon Bintara (Secaba) tahun 1989 jadi Bintara, dengan anggota yang terpilih sebanyak 750 orang dan 50 peserta diantaranya perempuan, kemudian saya beserta anggota lainnya melanjutkan pendidikan di Cimahi,” ungkapnya.

Dengan tekad yang kuat untuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI)  Angkatan Darat (AD), ia pun berhasil lulus pada tahun 1990 bersama 250 orang ketika melanjutkan pendidikan tambahannya di Pusat Pendidikan Perhubungan (Pusdikhub) TNI AD.

“Karena pendidikan tambahan di Cimahi saat itu dibagi menjadi tiga, dan saya ada di Pusdikhub bersama 250 peserta lain. Ketika saya lulus, dinas pertama saya di tempatkan Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta Pusat,” ungkap Maman.

Seiring berjalannya waktu, karirnya pun kian meningkat bermula menjadi Sersan, Sersan Satu, hingga mencapai Sersan Kepala, kemudian Maman mendapatkan kesempatan untuk mendaftar Sekolah Calon Perwira (Secapa) bersama peserta lainnya, sekitar 250 orang pada tahun 1998.

“Kemudian lanjut ke Pusat Pendidikan Sekolah Calon Perwira (Pusdik Secapa) di Cimahi selama 15 bulan. Alhamdulillah setelah dites dan dinyatakan lulus kemudian dilantik menjadi Letnan dua (Letda), kemudian saya melanjutkan ke sekolah kejuruan dengan ketentuan apa yang diinginkan Korps nya, dan akhirnya saya memilih Infanteri (INF),” ungkapnya.

Setelahnya, pendidikan kembali dilanjutkan ke sekolah kejuruan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif). Usai pendidikan sekolah perwira hingga akhir tahun 1999, Maman kembali ke Mabesad sebagai tempat awal mula ia berdinas.

“Di Mabesad, saya bertugas sebagai Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Darat (Disinfolahtad). Tugas pertama saya saat menjadi Perwira Menengah sebagai Letda itu ketika saya mendapatkan surat perintah dari angkatan darat untuk ditugaskan ke Ambon, Komando Daerah Militer (Kodam) 16 Pattimura saat keadaan sedang rusuh-rusuhnya kala itu pada tahun 1999 dan diberangkatkan sekitar tahun 2000, 19 tahun saya ditugaskan di sana,” ungkap Maman.

Berbagai satuan pun dikerahkan TNI AD di Ambon, Maman sendiri pernah menjadi guru militer, Danramil di Ambon, dan pernah di Kodim dan berbagai posisi yang ia emban selama masa dinas nya di Ambon.

“Setelah tugas dinas saya selama 19 tahun di Ambon telah usai, saya melayangkan surat pengajuan pindah. Kemudian sampai di Jakarta pada 2019, saya di tempatkan di Rindam Jaya sebagai Wakil Komandan Datasemen Markas (Wadadenma) hingga 2021 akhir. Kemudian, pada Januari 2022 dirinya menjadi Danramil 05 Sawangan sebagai Kapten Inf Maman Jaya hingga saat ini,” demikian Maman Jaya. (Bersambung)

Editor : Junior Williandro

Tags

Terkini