Meski tinggal dibalik gedung tahanan, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas I Depok tidak serta merta sembarangan dalam menjalankan kehidupan. Semua itu justru berbalik, mereka cenderung mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Tingginya gedung yang dilindungi kawat berduri pada bagian atasnya, tidak membuat WBP di Rutan Kelas I Depok patah semangat. Disaksikan jeruji besi yang berdiri angkuh, mereka tetap melakukan aktifitas seperti biasa. Jenuh itu sudah pasti tapi mereka menyadari semua itu adalah buah dari perbuatannya.
Petugas berseragam biru mulai menapakan kakinya di blok hunian, sinar matahari yang muncul mengiringi gerbang blok hunian terbuka. Diblaiknya, ada WBP yang sudah terbangun dari tidurnya. Mereka memulai hari dengan memanjatkan doa atas kesehatan yang masih didapati.
Setelahnya, mereka dengan tertib akan mengganjal perut dengan makanan yang telah dihidangkan petugas Rutan Kelas I Depok. Suasana keakraban dan persaudaraan yang kental juga cukup terasa. Mereka menyadari, masing-masing punya sebab tersendiri hingga berlabuh pada tempat tersebut.
Usia menyantap sarapan, WBP pemeluk agama Islam kompak melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan untuk mengikuti kegiatan Rohani Islam yaitu kegiatan Kelompok Belajar Terpadu (Keladu).
"Keladu merupakan suatu program kegiatan yang membantu para WBP untuk belajar membaca Al-Qur'an serta menggali ilmu tajwid didalamnya. Namun ada hal yang cukup unik yang kita temukan dalam model Pembelajaran, selain tutor yang dihadirkan dari pihak luar untuk menambah pengetahuan tentang tata cara membaca Al-Quran, tutor sebaya sesama WBP menjadi daya tarik tersendiri," ungkap Kepala Rutan Kelas I Depok, Andi Gunawan kepada Radar Depok.
Dalam kegiatan ini, jumlah Santri yang mengikuti kurang lebih sebanyak 300 orang WBP. Adapun, pelaksanaan pembelajaran dimulai pada hari Senin sampai dengan Kamis Pukul 09.00 WIB sampai 10.30 WIB. Teknis pembelajaran dimulai dari jenjang Iqro 1 sampai dengan Iqro 6, Juzz Amma, Al-Quran dasar hingga Pembelajaran Al-Quran tingkat lanjut.
Selain Kegiatan Kerohanian Islam, WBP pemeluk agama Kristen ataupun Katolik melaksanakan kegiatan ibadahnya pada hari Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu pada Pukul 09.00 WIB hinggam 11.30 WIB di Gereja Oikumene, Rutan Kelas I Depok.
"Kegiatan kebaktian raya pun tak luput dilakukan disetiap hari minggunya. Bhineka Tunggal Ika begitu kental terasa di Rutan Kelas I Depok dengan saling menghormati pemeluk agama lainnya," tuturnya.
Bagi pemeluk Rohani Buddha atau Konghucu, kegiatan sembayang pagi dan pembinaan rohani dilakukan hari Senin hingga Minggu pada pukul 09.00 WIB sampai Pukul 11.00 WIB di Vihara Dharma Bakti, Rutan Kelas I Depok.
Menurut Andi, kebersamaan dengan saling menghormati bagi pemeluk agama tak luput juga dirasakan dalam melaksanakan berbagai kegiatan lainnya. Salah satunya, melaksanakan senam pagi bersama.
Dengan Instruktur senam dari Blok Hunian Wanita, WBP diajak untuk hidup sehat dengan menerapkan olahraga sebagai kebiasaan, pentingnya menjaga Imunitas tubuh menjadi salah satu terobosan baru Rutan Kelas I Depok untuk memberantas sifat malas WBP untuk bergerak. (Bersambung)
Editor : Junior Williandro