Belum genap sebulan menjabat Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, Enjat Mujiat sudah memiliki niat mulia. Dalam waktu dekat ini, dia akan menggagas revitalisasi KUA di setiap kecamatan. Terutama, Enjat akan berupaya menghadirkan madrasah negeri di Kota Depok yang selama ini dinantikan masyarakat.
Laporan : Gerard Soeharly
RADARDEPOK.COM, Sekitar sebulan yang lalu, Enjat Mujiat melakukan perjalanan dari wilayah Bogor menuju Kota Bandung. Panjangnya jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi saksi bisu perjanannya bersama sang istri tercinta, Nadia Zaniyati.
Saat itu, perasaan Enjat sangat bahagia. Jantungnya berdebar tak menentu. Ada rasa yang sulit dijelaskan menggunakan kata-kata. Sekira melakukan empat perjalanan. Akhirnya, dia tiba di kota lautan api. Selanjutnya, dia perlahan melangkahkan kaki masuk ke Aula Kanwil Kemenag Jawa Barat di Jalan Sudirman, Kota Bandung.
Tidak lama setelahnya, Enjat mengikuti prosesi pelantikan yang dipimpin langsung Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Nizar Ali pada Rabu (5/10). Enjat masih belum percaya, dia ternyata dipercayai menduduki bangku orang nomor satu pada Kantor Kemenag Kota Depok.
Selang sehari kemudian, Enjat langsung bersilaturhami dengan pegawai Kantor barunya. Tidak lupa, dia juga mengikuti giat pisah-sambut dengan Kepala Kemenag Kota Depok sebelumnya, Asnawi.
Enjat tak butuh waktu lama, komunikasi yang selalu dibangunnya dengan pegawai mampu membuatnya semakin nyaman berkantor di Kota Kembang, Grand Depok City (GDC), Kecamatan Sukmajaya.
Terdekat, Enjat memiliki sejumlah program andalan yang dia yakini dapat membawa dampak positif terhadap masyarakat Kota Depok. Salah satunya, pelayanan pada Kantor Urusan Agama (KUA). Rencananya, dia akan mengajukan revitalisasi KUA di setiap kecamatan. Bahkan, akan diperlengkap dengan sistem digital.
"Yang pertama adalah masalah revitalisasi KUA supaya lebih maju lagi. Jadi, kedepan seluruh layanan KUA berbasis digital. Jadi, ketika ada masalah yang ingin dilayani oleh KUA bisa dilakukan di rumah tanpa harus ke kantor bisa menggunakan handphone," ungkapnya kepada Radar Depok, Rabu (9/11).
Adapun, layanan dapat dilayani terdiri dari pembuatan rekomendasi, mengurus wakaf, mengurus tempat nikah, mengurus data nikah yang hubungannya dengan masyarakat atau layanan publik. Bahkan, Enjat Mencoba merubah pemikiran masyarakat yang selalu melekatkan KUA hanya pad persoalan nikah saja.
Misalnya, masalah keuangan, haji, wakaf, zakat, produk halal, nikah, kelola usaha dan moderasi keagamaan. Dengan begitu, KUA dapat menjadi pusat layanan keagamaan, pusat informasi keagamaan, pusat kegiatan keagamaan.
"Jadi masyarakat bisa mengakses seluruh data-data masjid, mushola, TPA/RA itu bisa lewat kantor urusan agama. Yang kedua masalah Haji. Haji ini penting sekali, karena memang covid selama dua tahun tidak melaksanakan dan tahun 2022 ini memberangkatkan haji itu pun hanya 60 ℅," terang Enjat.
Setelah mendapat laporan dari bawahan, Enjat menyadari, ada satu permasalahan yang hingga saat ini belum tuntas yakni pembangunan madrasah negeri di Kota Depok. Segelintir, dia sudah mendengar keluhan masyarakat yang menantikan adanya sekolah untuk menimba agama Islam tersebut.
Dia berjanji, akan mengencangkan komunikasi dan kordinasi dengan Pemkot Depok demi mewujudkan harapan masyarakat tersebut. Namun, mewujudkan mimpi itu bukanlah hal yang mudah, dia harus mempelajari kembali kendala yang ada sehingga pembangunan madrasah negeri belum juga terwujud.