metropolis

Melirik Kaleng Lani di Depok (1) : Kaleng Unik Hingga Mancanegara

Jumat, 13 Januari 2023 | 22:15 WIB
KREATIVITAS : Salah satu karya seni lukis Kaleng Lani, yang dijadikan sebagai hiasan dinding rumah, celengan, dan lainnya, Jumat (13/1). WILDA APRIYANI/RADAR DEPOK

Berbeda dengan sampah organik, ternyata barang bekas dari sampah anorganik juga bisa dijadikan kerajinan. Contohnya kerajinan dari kaleng bekas yang bisa di daur ulang. Tak hanya itu, media lain pun digunakan seperti kayu, plastik, dan tutup botol.


Laporan : Wilda Apriyani


RADARDEPOK.COM, Warna-warni menghiasi rumah yang asri, di RT5/4, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Kota Depok. Bermula dari banyaknya kaleng-kaleng bekas di rumah mertua, yang berserak begitu saja. Akhirnya timbul ide membuat lukisan, di kaleng bekas tersebut.


Jumat (13/1) pagi, awak Radar Depok menyambangi rumah Lani Cahyaningsari (49), yang sedang menyulap kaleng-kaleng bekas menjadi produk kerajinan bernilai ekonomis.


Lani memulai usaha sejak tahun 2000. Kemudian, mencari media yang cocok untuk menjadi produk usaha. Seiring berjalannya waktu, ia pun menemukan gayanya sendiri dalam melukis. Sehingga ia memilih membuat produk yang dapat menonjolkan ciri khas lukisannya. Yakni media kaleng, kayu, dan plastik. Saat itu yang banyak digunakan adalah kaleng daur ulang. Modal awal Rp500 ribu.


"Awalnya setelah lulus kuliah sempat bekerja di kantor, tetapi karena krisis moneter tahun 1998. Kantor tempat saya bekerja tutup," ungkap Lani kepada Harian Radar Depok, Jum'at (13/1).


Siapa sangka dari hobi melukis, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Peminatnya banyak. Lani yang berlatar belakang arsitek, akhirnya menekuni usahanya hingga sekarang.


Dari sanalah, Lani mulai melukis kaleng bekas tersebut. Dengan motif-motif yang lucu dan unik, kemudian ia taruh di galeri.


"Lukisan kaleng bekas di bandrol harga Rp50 ribu hingga Rp250 ribu per buah," ucap dia.


Karena keunikannya, karya Lani ini bahkan sampai diminati pasar mancanegara seperti Belanda, Australia, Brunei Darussalam, dan Malaysia.


Dia berpesan, merintis usaha sebaiknya sesuai hobi. Sehingga mengerjakannya dengan penuh semangat. Selain itu harus fokus dan tidak mudah menyerah. "Kalau sesuai dengan keinginan, ide akan mudah didapatkan. Sehingga mudah untuk berinovasi," tutur dia. (*)

Tags

Terkini