Senin, 22 Desember 2025

Menu Jengkol Menghilang

- Sabtu, 3 Juni 2017 | 10:41 WIB
MENGHILANG : Salah satu warung makan yang berada di Jalan Raya Cipayung Kecamatan Cipayung, enggan menyediakan menu  jengkol dikarenakan harga yang melambung tinggi, kemarin. Foto:Dicky/Radar Depok RADAR DEPOK.COM–Tingginya harga jengkol di sejumlah pasar di Kota Depok, yang mencapai Rp80 ribu hingga Rp90 ribu. Membuat sejumlah warung makan enggan menyediakan menu jengkol sebagai salah satu hidangan, kemarin. Salah seorang pedagang warung makan yang berada di Jalan Raya Cipayung, Tulati (35) mengatakan, tingginya harga jengkol yang sudah terjadi sejak beberapa minggu lalu, membuat dia enggan menyediakan menu jengkol diwarung makan miliknya. Hal itu, sudah dia lakukan sejak dua minggu lalu dan mengganti dengan menu makanan lain, guna menutupi kebutuhan selera konsumen lainnya. “Sebelumnya saya menyediakan semur jengkol dalam menu warung makan saya, tetapi sekarang sudah tidak lagi,” ujar Tulati kepada Radar Depok, kemarin. Tulati menjelaskan, di Pasar Citayam tempat dia membeli bahan warung makannya, harga jengkol saat ini telah mencapai Rp80 ribu perkilogram untuk jengkol dengan kualitas standar. Sedangkan untuk jengkol kualitas bagus mencapai Rp100 ribu hingga 110 ribu perkilogram. Padahal, umumnya harga jengkol hanya mencapai Rp60 ribu perkilogram untuk kualitas standar. Tulati mengungkapkan, apabila dia memaksakan menyediakan jengkol sebagai pemenuh kebutuhan warung makannya, dia merasa bingung apabila menyediakan kepada konsumen. Menurutnya, tidak mungkin dia mengurangi jumlah porsi yang nantinya akan membuat konsumen warung makannya kecewa. “Dari pada konsumen saya kecewa, lebih baik saya tidak menyediakan menu jengkol untuk sementara ini,” terang Tulati. Hal senada juga dilontarkan pedagang Warung Tegal (Warteg) Bahari di Jalan Raya Sawangan, Slamet (41) menuturkan, harga jengkol sekarang ini sebanding dengan harga daging di pasar. Dia sempat menanyakan tingginya harga jengkol kepada pedagang di pasar, kenaikan harga jengkol dipicu dari ketersediaan jengkol yang sudah berkurang namun banyak dicari pembeli. “Katanya ketersediaan jengkol sudah berkurang, sehingga harga jengkol jadi mahal,” ucap Slamet. Slamet mengatakan, harga jengkol di Pasar Kemirimuka mencapai Rp80 ribu perkilogram, sedangkan harga daging berkisar Rp90 ribu perkilogram. Guna menghindari terjadinya kerugian, dia tidak menyediakan jengkol sebagai menu pelengkap di Warteg miliknya. “Dari pada tidak dapat untung, lebih baik saya tidak sediakan dan saya sudah jelaskan kepada konsumen yang beberapa kali sempat menanyakan menu jengkol,” tutup Slamet. (dic)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Terkini

X