IRWAN/RADAR DEPOK
MEMBANGAKAN : Kepala Kesbangpol Depok Dadang Wihana bersama salah satu tim pemenang juara pertama Kontes Musik Kebangsaan dari SMAN 8 Depok, Sabtu(11/11).
DEPOK-Demi mewujudkan Depok Friendly City. Sabtu (11/11), Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kota Depok gelar kontes music kebangsaan, di aula Gedung Baleka Pemkot Depok lantai 10.
Kepala Kesbangpol Depok, Dadang Wihana menuturkan, ada 15 tim musik ikut meramaikan kontes musik kebangsaan dengan tema ‘Dari Depok Untuk Indonesia "Musik Menyapa Menjalin Persatuan".
Bahkan, tutur dia, dihadiri juga oleh keluarga pahlawan yaitu Miranda Diponogoro cicit dari Pangeran Diponogoro serta keponakan dari pahlawan Depok Tole Ikandar.
“Mudah-mudahan melalui kontes ini dapat membawa makna dalam rangka mewujudkan Depok friendly City," tutur Dadang, kepada Radar Depok, kemarin.
Di kontes musik ini, sambung pria yang pernah menjabat Camat Sukmajaya itu melibatkan tiga juri senior yakni Koko Tolle, Bens Leo, dan Sudirman. Peserta yang ikut kontes musik ini tidak hanya berasal dari Depok, melainkan dari luar kota ini, yakni dari DKI Jakarta.
“Di kontes ini pantia mewajibkan lagi wajib yang sudah ditentukan. Antara lain, Persada Nusantara, serta memilih lagu pilihan diantaranya berjudul Kharisma Indonesia, Zamrud Khatulistiwa, Merah putih, Kepak pahlawan, dan Nusantara satu," terangnya.
Ia menambahkan, ada tiga juara yang memenangkan kontes musik dari sekolah di Depok. Untuk juara pertama SMAN 8, juara kedua SMAN 1, dan juara ketiga SMP Lazuardi. “Mereka mendapatkan piala dan uang pembinaan,” katanya.
Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, kontes musik ini sebagai bentuk seni. Sebab seni ini adalah penghalus jiwa, dan seni juga sebagai ekspresi dalam bentuk sastra, puisi, sajak, pantun dan musik.
Terkait kontes ini, Idris teringat saat dirinya hendak mencalonkan sebagai Walikota Depok pada tahun 2015 lalu.
Banyak seniman, sastrawan, budayawan dan musisi yang tidak yakin dan percaya kalau dirinya bisa eksis dalam melakukan kegiatan seni di Kota Depok. "Mereka menilai calon Walikotanya adalah seorang kyai yang doyannya hanya ngaji. Nah, dengan kegiatan kontes budaya ini membuktikan bahwa kyai tidak alergi seni dan musik," tegasnya.
Karena itu, Idris mengingatkan kepada peserta lomba bahwa kontes ini bukan sekedar lomba, tetapi bagaimana kita bisa menjiwai konten lagu yang dinyanyikan serta dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait dengan tagline Depok friendly city, Idris menjelaskan bahwa dalam pembangunan di Kota Depok harus dilakukan secara bersama-sama dalam rangka mensejahterakan masyarakat. "Pemerintah tidak bisa sendirian dalam membangun Kota Depok, kita ajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam pembangunan," tandasnya.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB