RICKY/RADAR DEPOK
MANDIRI : Pendiri Yayasan Al-Kamilah Ahmad Badruddin menerima kunjungan dari Amerika dan Kanada.
Menjadi juara pertama ditingkat Provinsi Jawa Barat bukan datang dan ditunjuk dengan sendirinya. Tentunya, Yayasan Al Kamilah Serua, Bojongsari memiliki nilai plus dimata juri sehingga mengkukuhkan yayasan asal Depok ini untuk menjadi wakil Jabar di tingkat nasional.
Laporan : Ricky Juliansyah
Obrolan dengan Ustad. Ahmad Badruddin kembali berlanjut, saat mengikuti seleksi dan orientasi pilar-pilar berprestasi tingkat provinsi, pria yang berprofesi sebagai dosen di UPN Jakarta dan STAI AL Karimiyah Sawangan ini memaparkan profil dari Yayasan Al Kamilah.
Menurutnya, dari seluruh aspek penilaian, mulai dari LKS typologi atau mandiri kemudian belum pernah mewakili provinsi di tingjkat nasional pada penilaian pilar-pilar sosial berprestasi. Selanjutnya, aspek kelembagaan dan manajemen organisasi, adiminstrasi meliputi persuratan, arsip, data, sarana dan prasarana, dokumentasi dan pelaporan.
Kemudian aspek program, meliputi pelaksanaan tugas dan fungsi, penyelenggaraan kesejahteraan sosial, koordinasi aktivitas sosial dan karya nyata, aspek pengembangan dan inovasi programm, aspek pemberdayaan masyarakat. selanjutnya, aspek kerjasama, baik koordinasi, sinergitas, kemitraan, dan keterpaduan, entrepreunership, dan terakhir aspek kemandirian.
“Aspek managemen kami buat sebaik mungkin, dari mulai melengkapi administrasi, izin operasional dinas, di tingkat provinsi, akreditasi kementerian pusat, akte notaris, Kemenkumham itu semuanya lengkap, secara legalitas formal pendirian AL Kamilah. Kegiatan, kami memiliki dokumentasi dari mulai pendirian hingga saat ini, seluruhnya lengkap” terang Badruddin.
Saat ini, yayasan yang berdiri sejak 30 Oktober 2012 sudah bisa menampung 30 anak asuh di asrama. Sedangkan untuk keseluruhan yang berada di luar mencapai 50 anak. Sehingga, total yang diasuh yayasannya mencapai 80 anak dari Jabodetabek, maupun Kebumen, Purwakarta, Banten dan lainnya.
“Asal mereka tidak mampu bisa masuk ke kami. Nanti out put-nya mereka bisa mandiri, baik dirinya pribadi, keluarga dan masyarakat. Kami juga mengadakan kegiatan sosial dalam bentuk santunan ke jompo dan lansia di sekitar yayasan, berkunjung ke rumah-rumah warga tidak mampu. Tapi sifatnya accidental. Setahun kami bisa 4 kali santunan. Juga ada pengobatan gratis dan sunatan massal,” papar bapak empat orang anak ini.
Untuk aspek pengembangan dan inovasi program, Yayasan Al Kamilah ingin maju tanpa ketergantungan dengan donatur. Sehingga, setiap ada bantuak dari para pendiri dan donatur, yayasan tersebut menyisihkan untuk membentuk usaha yang menghasilkan.
Salah satu usahanya adalah membuat keripik pisang yang sudah berjalan sejak Desember 2017. namun, usaha tersebut bukan tanpa rintangan. Kata suami dari Iis Friska ini, kendala yang dihadapi saat ini adalah permodalan dan komuditinya, yakni pisang kepok super yang berasal dari Lampung, dimana stoknya terbatas. Kemudian, masalah SDM, pelatihan bagi karyawan baru, karena butuh keahlian khusus.
“Perhari rata-rata kami bisa menjual 200 bungkus dengan harga kemasan Rp10 ribu - Rp 20 ribu,” terang Badruddin.
Untuk pembangunan yayasan, ia bersyukur lantaran pembangunan asrama putra/putri, musala adalah dengan konstruksi 2 lantai, biaya hasil dari sumbangan para hamba Allah dalam bentuk material dan lainnya.
“Di sini kami melakukan pelelangan, baik material maupun biaya tukang, termasuk proses tanah yang kami miliki pun dari banyaknya hamba Allah yang antusias untuk membantu, mulai dari mewakafkan tanah dari satu meter sampai 100 meter, dikumpulkan seluruhnya sekitar 1000 meter,” papar Badruddin.
Jangan heran, saat ini aset Yayasan Al Kamilah sendiri cukup banyak, yakni 1000 meter di Kelurahan Serua, Bojongsari, 1600 meter di Cikidang Sukabumi, kemudian 1 hektar di Kebadungan, Sukabumi yang dimanfaatkan juga untuk sektor usaha mandiri dengan membuka lahan pertanian untuk menanam padim sayur mayur, ternak ikan, udang dan kambing.
Bahkan, di lahan tersebut, nantinya akan dibuat tempat penginapan dan menjadi ekowisata dan kebun herbal. Kata Badruddin, nanti akan menambah terus sampai target mimal 3 hektare.
“Program kedepannya dibangun masjid untuk masyarakat, pesantren Tahfizh Quran untuk yatim dan dhuafa,” ucap Badruddin. (Bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB