IST/RADAR DEPOK
MEMPERLIHATKAN : Pembina Perguruan Pencak Silat Misar Niban bernama Udin Kusen memperlihatkan jurus silat Misar Niban di rumahnya Jalan Pengasinan No. 6 RT 03/03, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan.
MEMILIKI jurus mematikan Silat Misar Siban Jalan Enam Pengasinan. Membuat pencak silat ini tak ikut turnamen yang diadakan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Ada pun jurus yang mematikan itu, antara lain beberapa konsep jurus pukulan, bertahan, kuncian, dan menyerang yang memiliki tingkat risiko tinggi.
Laporan : MUHAMMAD IRWAN SUPRIYADI
Perguruan Silat MS (Misar Siban) Jalan Enam Pengasinan, mungkin tidak akan asing bagi para pesilat di Indonesia. Khususnya di kalangan anggota dan pengurus IPSI. Sebab, perguruan silat tersebut memiliki jurus mematikan. Bahkan, dinyatakan terlarang oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Hal itu kata Udin Kusen, pembina Peguruan Silat Misar Niban.
"Ada beberapa jurus mematikan dari silat ini. Karena itu, oleh IPSI dilarang. Kami tidak ikut turnamen pencak silat yang diadakan oleh IPSI," kata Udin Kusen.
Udin menyebutkan, jurus-jurus tersebut di antaranya, beberapa konsep jurus pukulan, bertahan, kuncian, dan menyerang. Kata dia, jurus tersebu memiliki tingkat risiko tinggi.
Berdasarkan dengan nama Jalan Enam. Konsepnya merupakan bagian dasar pada tubuh manusia yang menjadi tiga titik, antara lain atas, tengah, dan bawah. "Ketiga titik tersebut, akan dibagi lagi menjadi dua kiri dan dalam, atau bagian luar dan dalam. Kemudian, total gerakan akan menjadi enam titik," ujarnya.
Jurus mematikan lainnya adalah Empat Pancer. Ia menjelaskan, pergerakan ketika bermain jurus dan juga dalam pembentengan diri terhadap serangan lawan. Di sini, kalau untuk memukul tidak boleh setengah, harus penuh.
Hal tersebutlah, yang menjadikan jurus Perguruan Silat MS Jalan Enam Pengasinan mematikan dan dilarang. Meski demikian, Udin juga mengatakan tujuan didirikannya perguruan tersebut adalah untuk menjalin silaturahmi serta persatuan generasi bangsa.
Terlepas dari sejarah perjuangan terdahulu, sambil duduk sila, perguruan silat ini bertujuan untuk melawan penindasan. Namun, sekarang untuk mempererat silaturahmi dan persatuan. "Kondisi jaman yang membedakan. Dulu masa perjuangan yang menuntut untuk berperang. Sekarang, untuk mempererat silaturahmi dan persatuan," tutupnya. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB