IST FOR RADARDEPOK
DISAMBANGI JOKOWI : Pendiri Guepedia, Dianata Eka Putra saat menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo di booth Guepedia pada perhelatan E-Commerce terbesar 'Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) di BSD, Serpong.
Menjadi penulis memang bisa dilakukan orang kebanyakan. Namun, tidak semua penulis dapat menerbitkan karyanya sehingga menjadi best seller di toko-toko buku. Selain butuh keunggulan dan keunikan, faktor keberuntungan juga di perlukan. Karenannya, Warga Kelurahan Leuwinanggung, Tapos Depok, Dianata Eka Putra membuat situs Guepedia.com untuk mengakomodir para penulis untuk menerbitkan karyanya melalui media online.
Laporan : Ricky Juliansyah
Menerbitkan sebuah buku memang bisa dibilang bukan pekerjaan yang mudah. Hal ini dikarenakan penerbit sebagai pihak utama yang berada di barisan terdepan proses penerbitan akan melakukan seleksi yang ketat pada setiap naskah. Dengan persyaratan dan ketentuan yang begitu banyak, seringkali membuat para penulis kesal karena sulitnya menembus penerbit. Nah, dari sinilah kemudian Dianata Eka Putra memiliki gagasan untuk membuat Guepedia.com, sebuah platform yang melayani penerbitan buku secara online untuk siapa pun.
Selain karena pengamatannya selama ini yang menjumpai sulitnya para penulis menerbitkan buku, lahirnya Guepedia ini juga muncul dari pengalaman Dianata sebagai penulis. Ya, seperti penulis-penulis lain, pria lulusan lulusan S-1 Jurusan Fisika dari Universitas Indonesia juga mengalami kesulitan dalam menerbitkan naskah bukunya. Penolakan demi penolakan dari penerbit sudah seringkali ia terima.
“Sulitnya menembus penerbit ini bukan hanya disebabkan buku yang tidak bagus, tapi kebanyakan dikarenakan oleh buruknya manajemen dari penerbit. Kalau pun diterbitkan seringkali penulis tetap harus mengelus dada karena pembayaran royalti yang sangat kecil,” kata Dianata.
Dari sinilah kemudian Dianata memutuskan untuk membuat Guepedia.com pada bulan Agustus 2015 sebagai salah satu alternatif media penerbitan.
Dianata mengklaim, Guepedia merupakan penerbit buku online yang pertama kali di Indonesia. Kehadiran situs ini mempermudah penulis untuk menerbitkan naskahnya menjadi buku dalam tempo 10 hari sejak naskah diterima oleh tim guepedia.com. Selama waktu tersebut, tim produki menyunting dan mendesain tata letak naskah, serta sampul buku.
“Setelah tahapan praproduksi ini rampung, maka Dianata segera mempromosikan dan mendistribusikan buku di berbagai saluran penjualan, seperti via media sosial dan situs jual beli online di Asia Tenggara,” papar warga Cimanggis ini.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, jika menilik riwayatnya maka sebenarnya Guepedia ini bermula dari penerbit buku konvensional milik Dianata yang bernama Titik Media. Titik Media sendiri sejak kelahirannya telah banyak melahirkan buku-buku best seller seperti salah satunya buku Hitler Mati di Indonesia karya KGPH Soeryo Goeritno, Msc.
Di penerbit Titik Media, Dianata juga sempat menulis dan menerbitkan karyanya seperti Rahasia 10 Anak Jenius di Dunia, Rahasia Menangkal Kejahatan Hipnotis, dan13 Misteri di Kota Mekah.
Sebelum menjadi pengusaha, Dianata rajin menulis di sela-sela kesibukannya sebagai pegawai di beberapa perusahaan. Pada saat itu, ia merampungkan buku Membaca Pikiran Orang, Lewat Bahasa Tubuh yang diterbitkan Mizan. Bukunya ini dicetak ulang sebanyak 13 kali dan mendapatkan royalti sampai saat ini.
Perjalanan Dianata sebagai penulis cukup berkelok-kelok. Naskahnya, kerap kali ditolak mentah-mentah oleh penerbit. Kalau pun diterbitkan, salah satu bukunya hanya sebentar saja mejeng di rak toko buku.
“Menurut saya, bukan karena buku itu tidak bagus, tapi karena manajemen distribusinya yang kurang baik.” ujar Dianata. Pembayaran royaltinya setiap 6 bulan sekali dan terkadang hanya diberi 5% dari kesepakatan awal sebesar 10%. “Hal semacam ini menggerakkan saya untuk merevolusi sistem penerbitan,” ungkapnya.
Pengalamannya itu lalu dimodifikasi untuk mengembangkan Guepedia. Guepedia sendiri dikembangkan oleh Dianata dengan investasi mencapai Rp 100 juta lebih. Uang ini dipergunakannya untuk membeli mesin percetakan untuk mencetak naskah berwarna hitam putih. Uang investasi sejumlah Rp 100 juta lebih ini sebenarnya masih lebih besar karena Dianata masih harus mendanai hal lain seperti membayar gaji karyawan, tagihan listrik dan juga pengembangan sistem teknologi informasi.
“Pengembangan Guepedia sampai saat ini masih dapat dinikmati via platform Android. Sedangkan untuk platform iOS Dianata masih sedang mengusahakan agar segera hadir,” ucap Dianata. (Bersambung)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB