KEMBANGKAN : Katar Kecamatan Bojongsari saat pengembangan cacing tiger di wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, beberapa waktu lalu.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Katar Kecamatan Bojongsari terus diasah. Demi meningkatkan kemampuan SDM anggota, Katar Kecamatan Bojongsari melakukan budidaya Cacing Tiger dan Alpukat Pedak.
Laporan : Dicky Agung Prihanto
Tidak hanya sekedar berorganisasi. Katar Kecamatan Bojongsari justru ingin memiliki nilai lebih disetiap tubuh anggota. Salah satunya kemampuan SDM dalam berwirausaha. Ketua Katar Kecamatan Bojongsari, Syaipudin mengatakan, peningkatan SDM anggota Katar Kecamatan Bojongsari, secara perlahan telah di asah dan dikembangkan melalui budidaya. “Anggota kami telah melakukan budidaya Cacing Tiger dan Alpukat Pedak,” ujar pria yang berprofesi sebagai guru ngaji itu. Pria yang tinggal di wilayah Curug tersebut mengungkapkan, budidaya Cacing Tiger dikembangkan Katar 05 Kelurahan Curug. Bibit Cacing Tiger didapatkan dari wilayah Bekasi. Bermodalkan pengetahuan dari Youtube, anggota Katar melakukan pengembangan hewan berkelamin ganda tersebut dikembangbiakan dengan baik. Syaipudin menuturkan, budidaya Cacing Tiger dinilai menguntungkan. Pasalnya, apabila dilakukan pembibitan sebanyak tiga kilo, satu bulan kedepan akan menghasilkan akan mencapai dua kali lipat dari pembibitan awal. Hewan yang memiliki nama latin Lumbricus Rubellus tersebut memiliki nilai jual seharga Rp50 ribu perkilogram. Selain melakukan budidaya Cacing Tiger, lanjut Syaipudin, anggota Katar Kelurahan Bojongsari melakukan budidaya Alpukat Pedak. Budidaya tanaman yang memiliki nama latin Persea Americana sudah berjalan selama tiga bulan. Anggota Katar telah melakukan persemaian tanaman tersebut sebanyak 300 pohon. “Penanaman Alpukat Pedak lebih mudah dalam penanaman,” terang Syaipudin. Pria yang kerap menggunakan peci tersebut menuturkan, untuk menanam Alpukat Pedak hanya menggunakan pupuk kompos dan rutin memberikan siraman air untuk pertumbuhan tanaman tersebut. Uniknya, tanaman tersebut walaupun memiliki tinggi sekitar satu meter, telah dapat menghasilkan buah. Apabila tanaman tersebut dapat tumbuh subur, satu pohon dapat menghasilkan satu kuintal. “Apabila panen Alpukat Pedak dapat menghasilkan yang mampu membantu perekonomian anggota,” ucap Syaipudin. (bersambung)