DICKY/RADARDEPOK
PENINJAUAN : Nursalam mendampingi stake holder Kota Depok saat mengunjungi budidaya bio boks lele di RT1/11, Kelurahan/Kecamatan Bojongsari, kemarin.
Manusia mandiri, merupakan manusia yang dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki untuk diri sendiri maupun orang banyak. Hal itu yang berada dibenak Nursalam dalam mengembangkan bio boks dan peternakan burung. Tidak hanya bergerak sendiri, dia menggandeng pemuda Bojongsari untuk memiliki keterampilan dan pembudidayaan.
Laporan : Dicky Agung Prihanto
Kolam berukuran tabung berisikan ikan lele, Nursalam tengah memberikan asupan makanan terhadap ikan yang dijadikan pengembangan peternakan dan budidaya ikan lele. Nursalam mengatakan, pengembangan peternakan ikan lele dengan menggunakan bio boks merupakan pengembangan budidaya ikan yang dia lakukan bersama dengan rekannya.
“Kami ingin menggerakan bio boks kepada pemuda di Bojongsari,” ujar pria yang kerap menggunakan sabuk Betawi.
Pria yang menggunakan bati akik ditangan mengungkapkan, budidaya ikan lele menggunakan bio boks diperlukan bahan khusus untuk menyerupai tabung yang nantinya dapat dijadikan media berternak ikan. Untuk satu tabung, terdapat 250 bibit ikan lele untuk dikembang biakan. Menurutnya, pengembangan ikan lele tidak terlalu sulit, dengan memperhatikan sirkulasi air dan makanan yang cukup, ikan akan berkembang biak dengan baik.
Untuk waktu pemeliharaan, lanjut Nursalam dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat bulan perawatan. Apabila melakukan perawatan dengan baik, saat terjadi panen satu tabung tersebut akan menghasilkan ikan sekitar 70 kilogram. Budidaya tersebut merupakan terobosan baru kepada pemuda yang ingin melakukan usaha dengan keterbatasan lahan.
“Budidaya Bio Boks tidak perlu menggunakan lahan yang cukup luas seperti empang,” terang Salam.
Selain Bio Boks, sambung Salam membuka kepada pemuda Bojongsari yang ingin belajar berternak burung, salah satunya burung jenis Love Bird. Salam mengenang, dengan 10 pasang Love Bird dia mencoba melakukan pengembangbiakan. Pengembang biakan hewan yang dikenal dengan burung cinta tersebut, dibutuhkan ketelatenan dan ketekunan, seperti pemberian pakan, perawatan berkala, dan kebersihan kandang.
Pria yang berlogat Betawi Depok tersebut menuturkan, pengembangbiakan Love Bird memiliki nilai jual yang cukup baik. Apabila memiliki kualitas baik, burung tersebut memiliki nilai jual mencapai Rp7 juta. Bakat dan keterampilan yang dia miliki, ingin menjadi pendorong pemuda Kecamatan Bojongsari menjadi pemuda yang mandiri dan berkualitas.
“Saya tidak ingin pemuda Bojongsari di cap kurang baik, untuk itu saya ingin berusaha mendorongnya,” tutup Salam dengan tersenyum. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB