IST FOR RADARDEPOK
MEMBAIK : Bayi Rayyan Haryo Ardianto, pasangan dari suami-istri Haryanto dan Oklavia Supriatin, terlahir tidak sempurna.
DEPOK - Bayi Rayyan Haryo Ardianto, pasagangan dari suami-istri Haryanto dan Oklavia Supriatin, terlahir tidak sempurna. Bayi yang lahir Jumat (27/7) di Rumah Sakit GPI ini, tidak memiliki saluran pembuangan atau anus.
"Saya baru tahu Sabtu (28/7) anak saya lahir tidak sempurna," kata Oklavia, kepada Harian Radar Depok, Ahad (5/8).
Mengetahui kondisi bayi Rayyan tidak memilik anus, Oklavia langsung memeluk sambil menangis. Saat lahir Rayyan, Oklavia memiliki firasat bahwa keadaan anaknya ada kelainan.
"Rayyan saat saya peluk tidak menangis dan tidak mau minum Asi saya," ucap Oklavia warga RT 9/RW12 Kelurahan/ Kecamatan Beji ini.
Karena khawatir tidak dapat pasokan makanan, akhirnya Oklvia memberikan susu formula. Namun, susu formula pun tidak mau minum oleh Rayyan.
"Saya kira Asi saya enggak keluar karena baru lahiran, terus dari saudara nyaranin kasih susu formula. Tapi, anak saya tetap enggak terlalu mau minta minum. Saya sendiri juga enggak tahu kenapa anak saya kenapa," tuturnya.
Mengetahui kondisinya bayinya tidak memiliki anus. Oklvia diinturksikan oleh pihak rumah sakit untuk dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto. "Alhamdulilah Rayyan sudah operasi pertama pembuatan saluran pembuangan sementara 31 Juli di RSPAD Gatot Soebroto," jelasnya.
Sekarang kondisi Rayyan kata dia, pasca operasi ada luka namun sudah membaik.
Namun, ada infeksi di ususnya karena ususnya sudah berlubang diakibatkan akibat ususnya terkontaminasi kotoran Rayyan yang sudah beberapa hari.
Kalau waktu lahir lebih cepat penangananya, sambung dia, tidak akan infeksi ususnya. Jadi sekarang pengobatannya fokus dinfeksi ususnya.
"Kondisinya masih pake alat bantu nafas karena luka infeksinya jadi nafasnya belum stabil," ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Ernawati mengatakan, sudah mendapatkan informasi terkait bayi Rayyan yang terlahir tidak memiliki anus.
“Intinya kalau BPJS Kesehatan nya tidak aktif akan dibantu dengan bansos. Dibayarkan ke rumah sakit yang telah bekerja sama dengan Pemkot Depok,” kata Ernawati kepada Radar Depok.
Dia menjelaskan, kondisi pasien secara umum saat di rujuk dari GPI sudah ditangani kedaruratan, lalu rumah sakit merujuk ke RSPAD karena tidak ada fasilitas dari rumah sakit seperti bedah anak.
“Status pembiayaan saat mendaftar di rumah sakit GPI pasien umum, karena BPJS Kesehatan nya belum aktif, pindah ke RSPAD dengan rencana BPJS Kesehatan,” beber dia. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB