DEPOK - Pemagaran Pasar Cisalak tinggal beberapa pekan lagi. Hanya saja, sebelum pemagaran pedagang yang berada di Jalan Ohan akan ditertibkan. Nantinya, aset pemkot itu dengan cara dibangun pagar beton kurang lebih luasnya 2 hektar.
"Ditertibkan setelah hasil lelang diumumkan," kata Kasatpol PP Depok, Yayan Arianto, kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Dalam penertiban pedagang pasar tersebut, kata Yayan terlebih dahulu melakukan sosialisasi dengan persuasif membagikan surat edaran akan ada penertiban. "Kita lakukan pendekatan meski ada yang menolak penertiban ini," katanya.
Terpisah, Kepala UPT Pasar Cisalak, Sutisna menjelaskan, adanya penolakan pedagang di Jalan Ohan, pihaknya akan menawarkan tempat di area gedung Pasar Cisalak. Sebab, tujuan penertiban agar suasana pasar bagus. Berdasarkan data, lanjut dia, luas lahan Pasar Cisalak sekitar 18.650 meter persegi atau 1,8 hektar. "Nanti mau dimusyawarahkan untuk dipindahkan ke dalam pasar, mudah-mudahan mau," terang Tisna.
Sebelumnya, rencana Pemerintah Kota Depok memasang pagar sekitar Jalan Haji Ohan, sebelah Utara Pasar Cisalak sepertinya tak akan berjalan mulus. Keladinya, banyak pedagang yang menolak niat baik pemerintah itu, untuk mengamankan aset.
Salah satu pedagang, Dede Sumiyati mengatakan, apa yang dilakukan dengan membuat pagar di sepanjang Jalan Ohan, sangat merugikan. "Ini jelas sangat merugikan kami, di tempat ini menggantungkan nasib. Kalau nanti di pagar itu jelas kami sangat rugi," ungkap Dede, kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Menurutnya, para pedagang sudah puluhan tahun berjulan di Jalan Ohan. Akan tetapi jika terus dipaksa untuk di pagar, maka pemerintah sudah tidak peduli. "Kami ini adalah manusia bukan binatang. Masa kami di pagar terus kami akan jualan kemana," katanya.
Selama ini, sambung Dede pihaknya sudah beusaha untuk meminta agar mendapatkan kios di Pasar Cisalak. Namun, niatan itu tidak pernah direspon sampai saat ini. "Kami sudah meminta ke UPT tapi nggak ada jawaban, malah kami di persulit untuk mendapatkan kios. Padahal, mau pasar ramai tapi kami tidak dianggap," terangnya.(irw)