Kepala Dinkes Kota Depok, Novarita
DEPOK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, pastikan penyebab diare massal di SDIT Kecamatan Cimanggis, bukan dari makanan. Tiga sample makanan yang diuji lab di IPB, tidak ditemukan bakteri setelah dicek di laboratorium.
"Utuk air belum ada hasilnya, sedangkan sampel makanan sudah dan hasilnya tidak ditemukan bakteri didalamnya," kata Kepala Dinkes Depok, Novarita kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Penyebab diare itu belum bisa diketahui karena masih dalam proses. "Untuk air tergantung IPB-nya. Tentu jangan disimpulkan begitu (dari air) kita tunggu hasilnya," ucapnya.
Sebelumnya, kepolisian mendatangi telah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Pondok Duta, untuk menindaklanjuti terkait siswanya yang sakit setelah menggunakan air, di lingkungan sekolah untuk wudhu dan mandi cuci kakus (MCK).
Penyidik memeriksa air-air yang sering digunakan siswa. Penyidik juga memeriksa toren-toren air, yang berada di lantai 3 sekolah. Ini diketahui sebagai sumber air, yang digunakan pihak sekolah.
Kasubag Humas Polresta Depok, AKP Firdaus mengatakan, ada 156 siswa yang sakit diare, demam dan muntah sejak Selasa, 2 Oktober sampai dengan Kamis 11 Okrober 2018 secara bergantian.
“Ya ada 156 siswa yang sakit dengan gejala diare, demam, dan muntah sebagian dari mereka juga ada yang dirawat, ini secara bergantian. Jadi misalkan hari ini si A sakit besoknya si B begitu seterusnya,” Ucap Firdaus.
Firdaus mengatakan, pihaknya juga meminta keterangan sekolah dan yayasan, untuk menjelaskan terkait air di lingkungan sekolah. Karena diduga sudah terkontaminasi bakeri Escherichia coli (E-coli), sehingga menjadi bahan dari sisi pidana.
“Kami tadi telah mengecek air yang dipakai oleh para siswa untuk wudhu dan MCK, kemudian kami juga mengecek pengelolaan sampahnya. Kami baru meminta keterangan dari yayasan dan meminta orang orang yang mengetahui kejadian ini,” ucap Firdaus.
Firdaus mengatakan, masih mendalami kasus ini dari data, yang didapat dari sekolah dan menunggu hasil dari sampel yang telah diperiksa Dinas Kesehatan. “Kami sementara menunggu hasil pengecekan sampel dari laboratorium IPB sebagai hasil uji sampel makanan dan air, yang diduga tercemar,” tandas Firdaus.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB