IRWAN/RADAR DEPOK
DIPERIKSA : Satpol PP Depok ketika memeriksa PSK yang terjaring razia pada Rabu (12/12) malam.
DEPOK - Kupu-kupu malam di Kota Depok semakin menjadi-jadi. Hal ini dibuktikan saat operasi Sandi Pekat gabungan sedari Rabu (12/12) malam, hingga Kamis (13/12) dini hari. Selama razia petugas menjaring 37 Pekerja Seks Komersial (PSK).
Plt Kepala Satpol PP Depok, Yayan Arianto mengatakan, puluhan kupu-kupu malam tersebut diamankan petugas di beberapa wilayah seperti Kecamatan Pancoranmas, Cilodong, dan Cimanggis. Total ada 37 PSK dan 12 anak jalanan. “Untuk gelandangan tidak kita temukan, sempat ada pengaduan di Stasiun Depok Lama, tapi tidak kami temukan," ucap Yayan kepada Harian Radar Depok di Kantor Satpol PP, Kamis (13/12).
Dari hasil pantauan gelaran operasi tersebut, jumlah PSK di Kota Depok semakin meningkat. Kemungkinan disebabkan oleh banyaknya razia yang sering dilakukan petugas lain di sekitar wilayah yang berbatasan dengan Kota Depok, seperti Tangerang, Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor.
"Kalau diliat di lapangan ini (PSK), semakin bertambah. Ini sudah operasi kelima, saat kita gelar razia di awal Oktober lalu, yang berhasil diamankan hanya empat, lima, paling banyak 10. Tapi dengan hasil razia kali ini ternyata cukup banyak juga," ujar Yayan.
Dia menjelaskan, selain itu pihaknya juga melakukan sidak di beberapa kost-kostan. Hasilnya, ditemukan sejumlah pasangan yang tidak bisa memperlihatkan surat nikahnya. "Ada kurang lebih 10 pasangan tidak resmi, ini juga kalau dibandingkan dengan hasil operasi sebelumnya meningkat, kita amankan tujuh pasangan," paparnya.
Menambahkan ucapan Yayan, Kepala Bidang Tranmas Tibum Satpol PP Kota Depok, Kusumo menerangkan, dari hasil pendataan terhadap pasangan tidak resmi tersebut, rata - rata bukan KTP Kota Depok. "Ya ini mereka, dari luar Depok ngakunya ada yang lagi numpang istirahat di kostan teman, lalu bilangnya saudara tapi identitasnya beda-beda," paparnya.
Kusumo menegaskan, pihaknya akan gencar melakukan operasi serupa. Dirinya berharap masyarakat, bisa berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Depok untuk memberikan informasi terkait wilayah mana saja yang rawan terjadinya kegiatan prostitusi. "Kita operasi terus menerus, biar mereka tidak banyak bermain di Kota Depok," terangnya.
Sementara itu, Kasi Tranmas Tibum Satpol PP Kota Depok, Agus Muhammad yang mengikuti prosesi operasi Pekat menerangkan, hasil razia kali ini paling banyak ditemukan di beberapa tempat hiburan. "Paling banyak di Kecamatan Pancoranmas, seperti panti pijat dan tempat karaoke," pungkasnya.(irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 19:38 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 14:15 WIB