Senin, 22 Desember 2025

Tahuu Family Menatap Alam Demokrasi Indonesia

- Rabu, 29 Mei 2019 | 12:07 WIB

RADARDEPOK.COM, DEPOK - Komunitas pemuda Kota Depok Tahuu Family mengadakan acara diskusi tentang permasalahan politik yang sedang hangat sekarang ini. Kegiatan yang diadakan di Hotel Aston, Jakarta Selatan.

Tidak hanya diskusi saja, dalam kegiatan yang diikuti 40 anggotanya tersebut, diadakan juga kegiatan buka puasa bersama, kuis, dan beragam acara hiburan. Selain itu ada juga ada aksi sosial penggalangan dana yang akan diberikan ke salah satu camp pemulung dan anak jalanan yang ada di Kota Depok.

Ketua Panitia, M. Yaranovanda mengatakan, dunia politik yang sekarang penuh dengan polemik sedang menggerayangi bangsa Indonesia. Terbelah oleh dua bendera, lalu menuding pilihannya yang paling benar, dan mencerca lawannya.

“Kita sebagai pemuda tentunya tidak harus seperti itu, karena sebagai generasi bangsa harus bisa membangun bangsa menjadi lebih baik lagi dengan ide dan gagasan,” ucapnya.

Yara-sapaannya- menjelaskan, dengan dasar itu pihaknya tidak ingin tinggal diam. Keprihatinan atas tumpah darah seperti yang ditampilkan oleh media, membuat pihaknya sebagai anak muda prihatin dengan bangsa Indonesia. Perbedaan pilihan adalah hal yang lumrah, ketika pemimpin bangsa mempunyai instrumen yang berbeda dalam membenah visi Indonesia.

“Kami, keluarga besar Tahuu Family, Salah satu lingkaran sosial progresif yang tumbuh sejak 2007 di Kota Depok, menolak persatuan ini harus terpecah. Kami menganggap kontestasi politik terbaik ada dalam benak kita sendiri. Cukup kita pahami visinya untuk Indonesia,” jelasnya.

Yara berpendapat, apa yang menjadi pilihan politik, tidak harus dikonsumsi publik, dan tidak harus menganggap calon presiden sebagai malaikat, dan tidak perlu diekspresikan sampai bisa memakan korban. Dengan sudah 12 tahun berdiri Tahuu Family, tentunya seperti halnya dalam berorganisasi pertengkaran akan selalu ada, karena hal itu bisa menjadi pembelajaran menjadi lebih dewasa dalam menerima perbedaan.

“Perbedaan pilihan bukan lah hal genting, yang terpenting adalah bagaimana sikap keprimanusiaan itu dijunjung tinggi dan rasa toleransi selalu mengalir, menjadi semangat juang kami untuk hidup,” terangnya. (peb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X