RETAK : Salah seorang warga menunjukan salah satu bagian rumah yang mengalami keretakan akibat pembangunan tol Desari di Jalan Pipa Gas RW1, Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, kemarin. Foto : DICKY/RADARDEPOK
RADARDPEOK.COM, DEPOK-Getaran sangat terasa seakan gempa bumi melanda lingkungan masyarakat RW1 Kelurahan Krukut, Limo. Berjarak 50 meter dari pembangunan Tol Depok-Antasari (Desari), sejumlah rumah pun mulai retak-retak. Tak hanya itu, warga juga terserang penyakit Inpeksi Saluran Pernafasan (Ispa).
Salah seorang warga RW1, Salkiah mengatakan, sudah setahun pengerjaan pembangunan Tol Desari dilaksanakan di dekat rumahnya yang berjarak sekitar 50 meter. Dampak dari pembangunan tersebut, rumahnya mengalami kerusakan mulai dari keretakan akibat getaran yang sangat kencang. Hingga kerusakan septictank yang jembol.
“Kami sudah protes namun pihak pengerjaan tol seakan tidak mendengarkan keluhan kami,” ujar Salkiah kepada Radar Depok, kemarin.
Selain rumah yang rusak, sambung Salkiah akibat debu tanah pengerjaan dirinya sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari. Bahkan, pengerjaan saat ini seakan tidak mengenal waktu yang dikerjakan selama 24 jam. Sehingga mengganggu waktu istirahat masyarakat disekitar.
Teriakan yang sama juga dilontarkan Rudi warga yang tinggal berdekatan dengan pengerjaan tol Desari. Rudi menuturkan, ada sekitar 20 kepala keluarga yang tinggal mengalami kerusakan rumah, mulai dari dinding yang retak hingga atap plafon yang runtuh.
Rudi menjelaskan, getaran tersebut akibat pengerjaan paku bumi hingga pengerasan tanah. Dia bersama masyarakat lainnya telah melakukan demo, terkait pelaksanaan pembangunan yang dilakukan selama 24 jam. Dan banyak memiliki dampak terhadap lingkungan sekitar. Selain kerusakan rumah, beberapa masyarakat mengalami penyakit Ispa dan sebelumnya air sumur milik masyarakat sempat keruh akibat pembangunan Tol Desari.
Rudi menuturkan, keluhan masyarakat sempat dilaporkan kepihak aparatur Kelurahan Krukut. Namun, tidak ada tindakan tegas maupun respon yang dilakukan Kelurahan Krukut untuk membela masyarakat. Rudi putus arang untuk mengadukan dan meminta kompensasi akibat dampak dan kerusakan rumah terkait pembangunan Tol Desari, karena tidak ada tindakan tegas untuk membela masyarakat yang terdampak.
“Sekarang ini kami ingin pembangunan Tol Desari tidak dilakukan 24 jam, karena mengganggu masyarakat sekitar yang ingin beristirahat,” tutup Rudi. (dic)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB