KREATIF : Para siswa Sanggartarilarasati berfoto bersama usai pementasan. Sanggarlarasati terletak di Jalan Kemakmuran Raya, Kecamatan Sukmajaya, kota depok, saat ini telah memiliki ratusan alumni dan murid. FOTO : DOK.PRI FOR RADAR DEPOKRADARDEPOK.COM, DEPOK – Satu lagi Sanggartari yang selalu menorehkan prestasi dalam sejumlah event, yakni Sanggartarilarasati. Sanggar ini terletak di Jalan Kemakmuran Raya, Kecamatan Sukmajaya, kota depok.
Selain mengikuti berbagai pentas Senitari, Sanggarlarasati juga selalu menorehkan prestasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di antaranya, Parade Chingay Singapore 2015, Juara 2 Open European Championship Of Folklore “Eurofolk 2013, Pasanggiri Jawa Brat 2014, Nastional Festival Folkorel Universitas Indonesia, dan yang terbaru Juara di Pasanggiri Mapag Panganten se-Jawa Barat di Cimahi, beberapa waktu lalu.
Pendiri Sanggartarilarasati, Heni menuturkan, awal mula Sanggarlarasati terbentuk pada 29 Nopember 2009, tepatnya di Jalan Danau Tempe VI Nomor 27 yang merupakan rumah orang tua Heni.
“Awal mulanya memang ada satu anak ikut Sanggar, akhirnya kita buka. Dulunya memang punya Sanggar, tetapi namanya bukan larasati, namanya Sanggar Kenes. Karena saya belum lulus kuliah, akhirnya Sanggar sudah punya murid lumayan banyak, dan terhenti, saya harus menyelesaikan skripsi waktu itu,” ungkap Heni kepada Radar Depok.
Lalu dimulai lagi, satu demi satu ada yang mengajak. Dan mulailah Heni punya murid. Dari satu orang di 29 Nopember itulah sampai beberapa bulan. Momennya lanjut Heni, adalah ketika acara 17-an Kemerdekaan RI.
“Pada Agustusan ada penari tampil, dan semua satu RW lihat. Baru dari situ menariklah minat dari orang-orang dari lima, sepuluh, hingga 20 siswa hingga 2012. tahun tersebut merupakan titik balik bagi saya membuka di kecamatan, akhirnya punya murid sekitar ratusan,” terang Heni.
Alasan menggunakan nama larasati menurut Heni, ternyata larasati itu adalah seseorang tokoh wanita yang kuat dan luar biasa. Dia memang tidak sengaja mengambil nama itu, meski begitu ia menyukai nama larasati.
Diketahui, Heni memiliki basic pendidikan Senitari dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Ia berharap ingin memiliki generasi muda yang kenal dengan budaya, terutama generasi muda kota depok yang mencintai Senitari.
Sekarang muridnya 175 siswa yang aktif. Sedangkan alumninya mencapai 500 orang. Data base nomor 1 sampai 20 itu merupakan didikan pertama, dan saat ini dididik menjadi pelatih. Kemudian punya lagi asisten pelatih, dan sekarang ada pelatih lima orang, dibantu asisten pelatih tujuh orang. Totalnya ada 12 yang kita didik.
“Basictari sangar larasati adalah Betawi. Jadi setiap ujian itu satu tahun satu kali. Yang menguji adalah seniman dari Jakarta langsung, yang membuat karya tarinya. Yaitu ibu Wiwi Widiyastuti salah satu dosen UNJ, lalu dari Dinas Pariwisata, atau dari Dinas Pendidikan. Saya berharap semua Sanggartari di Depok lebih maju lagi,” tutup Heni. (rd)Jurnalis : M. Agung HR (IG : @agungimpresi)Editor : Pebri Mulya