PERTEMUAN : Senior dan tokoh Partai Golkar Kota Depok saat mengadakan silaturahmi dan membahas Pilkada, di salah satu rumah makan di bilangan Margonda, Kamis (6/2). FOTO : RICKY/RADAR DEPOK   RADARDEPOK.COM, DEPOK – Sebagai nilai tambah bagi ujung tombak pergerakan dalam Pilkada, jaringan partai dan akar rumput tentu harus memiliki nilai jual. Soal ini, senior dan tokoh Partai Golkar di Kota Depok mendukung konsolidasi yang digagas akar rumput kader partai berlambang Pohon Beringin tersebut jelang Pilkada 2020. Seperti yang disampaikan H. Adung Sodik. Mantan Anggota DPRD Kota Depok ini mendukung penuh inisiasi akar rumput partainya di 11 kecamatan untuk menentukan arah dukungan politik. “Yang akan didukung, tentu harus sesuai dengan kriteria yang kita inginkan dan mempunyai komitmen lebih baik dalam pembangunan Kota Depok,” kata Adung. Tokoh dari Kecamatan Bojongsari ini menilai, pemimpin Depok kedepan harus selaras dengan keinginan warga dan juga kebutuhan kota. Sehingga, Depok dapat menjadi kota megapolitian dan bukan sekedar kota satelit DKI Jakarta. Ia pun menegaskan, akar rumput Golkar di Depok jangan dipandang sebelah mata. Sebab, masih memiliki pengaruh signifikan pada perhelatan pesta demokrasi di Kota Sejuta Maulid. “Akar rumput Golkar mempunyai nilai tambah bagi ujung tombak pergerakan dalam Pilkada. Tentu, dengan basis massa yang dimiliki tiap tokoh, tentu kami memiliki nilai jual,” pungkasnya. Senada dengan itu, H. Burhanudin menilai, pertemuan yang dilakukan perwakilan akar rumput Golkar dari 11 tersebut, nantinya dapat menjawab konstituen dan loyalis Golkar di tataran akar rumput untuk menentukan arah dukungannya. "Saya menilai ini hal yang positif. Kami memang sudah tidak di struktur pengurus partai, tapi suara dan massa kami masih ada," kata Burhanudin. Sehingga, sambung tokoh Golkar dari Kecamatan Cinere ini, perlu ada kekompakan dan arahan untuk menentukan dukungan pada Pilkada 2020. "Kami ingin Golkar pun berperan dalam Pilkada dan juga membangun Kota Depok. Seperti halnya era pak Badrul Kamal," papar Burhanudin. Kedepannya, kata Burhanudin, perlu konsolidasi dengan seluruh akar rumput yang ada di Kota Depok, agar partai lain tahu kekuatan Golkar sebenarnya di Kota Sejuta Maulid. "Saya bilang, sekarang masih banyak yang belum bergerak. Tapi, kalau sudah kompak dan bergerak, kita bisa menjadi kekuatan besar yang diperhitungkan," pungkasnya. Hal tersebut pun diamini H. Yanto. Tokoh Golkar dari Cimanggis ini berharap, partai yang dicintainya itu tidak ditinggal saat Pilkada. Sebab, lanjut Yanto, saat ini sudah ada tiga poros yang muncul jelang pendaftaran pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Depok. "Jangan sampai kita tidak ikut dalam salah satu poros itu," kata Yanto. Untuk itu, dalam konsolidasi dan silaturahmi akar rumput Golkar tersebut, dapat menjawab pertanyaan dari pendukung masing-masing terkait arah dukungan. "Kami sudah menentukan kriteria pemimpin yang akan didukung dan diperjuangkan di Pilkada 2020. Ini murni aspirasi dari akar rumput. Selanjutnya, kita akan melakukan pertemuan yang lebih besar lagi untuk memantapkan hasil keputusan dan keinginan dari akar rumput Golkar," pungkasnya. Tokoh Golkar Beji, H Cecep Iskandar mengungkapkan, para tokoh Golkar terdahulu memiliki peran penting dalam berdirinya Kota Depok, senjak tahun 1999 dari Kota adminstratif, Kota Madya, dan sekarang ini menjadi kota Metro. Sehingga, ia menilai akar rumput Golkar tidak boleh berdiam diri dan harus mengambil peran penting dalan kancah Pilkada agar kontribusi dalam proses pembangunan kota kedepan. “Kami berharap pemimpin Kota Depok kedepan adalah pemimpin masyarakat Depok seutuhnya, bukan pemimpin untuk sebagian masyarakat saja,” harapnya. (rd)   Jurnalis : Ricky Juliansyah Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)