SEPI : Pedagang beraktifitas di Pasar Cisalak, Kecamatan Cimanggis yang sepi pengunjung, Kamis (20/02). FOTO : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Sejumlah pedagang di Pasar Cisalak, Cimanggis berkeluh kesah atas sepinya pengunjung yang datang, Kamis (20/02). Pasar tradisional yang bisa dibilang paling modern serta memiliki fasilitas lengkap ini, tidak membuat pengunjung datang berduyun-duyun berbelanja.
Pantauan Radar Depok di lokasi, pasar berlantai empat tersebut tidak semua kios terisi oleh pedagang. Malahan di lantai paling atas, tepatnya di lantai tiga, banyak kios yang tidak ada pedagangnya.
Salah satu pedagang kopi di lantai tiga Pasar Cisalak, Adit mengaku, pengunjung yang datang ke pasar tersebut memang sepi.
“Di sini emang sepi, “ katanya singkat sambil mengaduk segelas kopi hitam yang dipesan pelanggannya.
Dia menuturkan, ketika pertama diresmikan pasar sempat ramai, tapi hal itu tak berlangsung lama. Begitu euforia pasar modern selesai, selesai pula antusias pengunjung yang datang. “Pas baru buka emang rame banget. Omset seharinya Rp700 ribu. Tapi itu Cuma tiga bulan. Sisanya sepi lagi kaya sekarang. Kalau sekarang paling omsetnya Rp300–Rp400 ribu,” tuturnya.
Dia mengungkapkan, setahunnya dia menyewa kios dengan harga Rp2.400.000, serta membayar uang retribusi kebersihan Rp4.500 per hari. “Pembeli saya paling pedagang di sini aja, itu juga yang udah langganan sama saya,” bebernya.
Sementara itu, di lantai dua, seorang pedagang pakaian bernama Kristina mengaku, penjualan pakaian di Pasar Cisalak sangat lesu. Ini dikarenakan minimnya pengunjung. Dalam sehari, dia mengaku paling besar hanya mendapat omset Rp200 ribu. “Bahkan sering juga cuma dapat Rp100 ribu dalam sehari,” keluhnya.
Meski demikian, di pasar tersebut tidak melulu sepi. Kadang, ada juga momen pengunjung berdatangan ke kiosnya untuk berbelanja. Khususnya saat bulan suci Ramadan. Saat Ramadan, dia bisa meraup omset sebesar Rp3 juta lebih dalam seharinya. “Tapi ramainya cuma 10 hari menjelang lebaran. Orang pasti pada ke sini beli baju,” terangnya.
Setiap tahunnya, Kristina menyewa kios di lantai dua dengan biaya sebesar Rp3.200.000 setahun, serta uang retribusi Rp4.500 sehari. “Saya nyewa dua kios, jadi setahun Rp6.400.000,” ucapnya.
Dia juga menduga, sepinya pengunjung yang datang ke pasar, karena adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menutupi akses masuk ke pasar. “Gimana mau rame, orang udah keduluan sama PKL di luar,” tegasnya.
Menimpali keluhan pedagang, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Depok, Zamrowi Hasan menuturkan, pengunjung yang datang ke Pasar Cisalak tidak sepi. Hanya saja, ada jam–jam tertentu yang biasanya ramai pengunjung.
“Gak sepi banget, pasar itu ramenya pas dini hari. Sebab dari 1.300 kios yang ada, hampir 900 kios terisi,” ucap dia.
Zamrowi mengaku, ada beberapa permasalahan di pasar tersebut yang berdampak pada kuantitas pengunjung yang datang. Seperti misalnya, permasalahan sengketa lahan antara Pemerintah Kota Depok dengan pihak yang mengaku memiliki lahan pasar.
“Memang ada lahan yang disengketakan, tapi kita sudah menang di Pengadilan Tinggi (PT). Kalau sudah selesai di tingkat Mahkamah Agung (MA), baru kami bisa bergerak untuk menertibkan PKL,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga sudah menyusun strategi untuk menertibkan PKL yang ada di sekitar pasar dalam waktu dekat ini.
“Kalau kasusnya sudah clear, kita akan menertibkan tiga akses jalan di pasar. Jika kami tidak mampu untuk menertibkan PKL, kami akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum. Kayak zaman pak Ignasius Jonan waktu menertibkan stasiun dulu,” tuturnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah menyerap banyak aspirasi dari warga sekitar serta pedagang, yang ada di dalam Pasar Cisalak. Dengan demikian, pihaknya semakin mantap untuk membuat pasar tersebut nyaman bagi pengunjung.
“Kami akan bergerak di akhir tahun ini, atau di awal tahun depan. Semua pedagang nanti wajib masuk ke dalam pasar. Aset pasar juga akan dijaga dengan baik. Pemagaran akan dilanjutkan, karena kita sudah dapat dukungan dari Ombudsman,” pungkasnya. (rd)
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar (IG : @regarindra)
Editor : Pebri Mulya (IG : @pebrimulya)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:36 WIB