KUNJUNGI : Rombongan Radar Bogor dan Radar Depok saat mengunjungi perguruan pencak silat Sanggar Pengasinan Kulon, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, beberapa waktu lalu. FOTO : DICKY/RADAR DEPOK
Pencak Silat Sanggar Tradisional Pengasinan Kidul di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, masih mempertahankan tradisi ngurut dan pupuh. Pencak Silat Pengasinan Kidul sempat dilarang mengikuti lomba pencak silat tradisional, karena memiliki jurus yang mematikan lawan.
Laporan : Dicky Agung Prihanto
RADARDEPOK.COM - Walaupun terlihat biasa seperti perguruan pencak silat tradisional lainya di Kota Depok. Namun nama Sanggar Pengasinan Kidul yang notabene dibawah arahan perguruan pencak silat MS Jalan Enam Pengasinan, tidak dapat dipandang sebelah mata.
Pengurus Sanggar Pengasinan Kidul, Oki Oktavian mengatakan, untuk menguatkan dan meningkatkan kemampuan anggota Sanggar Pengasinan Kidul, pihaknya kerap melakukan latihan. Sanggar Pengasinan Kidul rutin melakukan latihan seminggu sebanyak dua kali. “Kami melakukan latihan yakni malam Sabtu dan Minggu,” ujar Oki.
Pria yang menjadi Ketua RT3/2 Kelurahan Pengasinan mengungkapkan, selain melakukan latihan, Sanggar Pengasinan Kidul kerap melakukan tradisi yang dilakukan disetiap cabang perguruan pencak silat MS Jalan Enam Pengasinan. Tradisi MS Jalan Enam Pengasinan yakni melakukan pupuh dan ngurut badan.
Oki menjelaskan, tradisi pupuh dan pengurutan dilaksanakan setiap bulan Maulid. Tradisi pupuhan yakni dilakukan untuk membantu pencerahan penglihatan mata. Nantinya, anggota Sanggar Pengasinan Kidul dapat melihat setiap kecepatan pergerakan lawan. Untuk pengurutan dimaksudkan untuk melenturkan badan anggota. Sehingga dapat bergerak dengan luwes saat memperagakan ilmu bela diri yang diajarkan Sanggar Pengasinan Kidul.
“Saat pemupuhan dan ngurut di pusatkan di perguruan MS Jalan Enam Pengasinan,” terang Oki.
Pria santun dan bersahaja tersebut menuturkan, Sanggar Pengasinan Kidul kerap mengirim anggotanya untuk bergabung bersama MS Jalan Enam Pengasinan mengikuti perlombaan pencak silat tradisional. Bahkan, saat mengikuti lomba salah satu jurus MS Jalan Enam Pengasinan sempat dilarang. dDikarenakan memiliki jurus yang mematikan lawan.
Namun, seiring berjalannya waktu dan telah memahami tata tertib perlombaan. Sanggar Pengasinan Kidul maupun MS Jalan Enam Pengasinan dapat mengikuti perlombaan pencak silat. Salah satunya pada even pencak silat di Kostrad Cilodong beberapa waktu lalu.
“Belum lama dibawah naungan MS Jalan Enam Pengasinan Kidul sempat menjadi juara kedua pada lomba pencak silat tradisional di Kostrad Cilodong,” tutup Oki sambil tersenyum. (rd)
Editor : Pebri Mulya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Senin, 22 Desember 2025 | 06:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:35 WIB
Senin, 22 Desember 2025 | 05:30 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:01 WIB
Minggu, 21 Desember 2025 | 12:43 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 06:30 WIB
Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 23:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 15:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:20 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 08:05 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:15 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:55 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 22:11 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:45 WIB